Manila (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk optimistis terhadap kondisi perekonomian nasional pada 2015 dan tahun-tahun mendatang.

"Jangan ada yang pesimistis, harus optimistis, kita bisa melakukan itu," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Gedung KBRI Manila, Senin.

Ia menyebutkan pada 2015, banyak negara yang merevisi target pertumbuhan ekonominya seperti China dari tujuh persen menjadi enam persen.

"Kita justru menaikkan dari 5,1 persen menjadi 5,8 persen dan kita targekan nantinya mencapai di atas tujuh persen," kata Presiden.

Presiden menyebutkan tahun ini dan beberapa tahun ke depan pemerintah bekerja sama dengan pihak lain membangun infrastruktur seperti jalan trans Sumatera, bandara, dan lainnya.

"Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, saya yakin kita bisa tumbuh di atas tujuh persen," katanya.

Ia meminta kepada pelajar dan mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya untuk kembali ke Tanah Air agar dapat dikembangkan di Indonesia. "Jangan tinggal terus di sini dan tidak pulang," katanya.

Selain Ibu Negara Iriani Joko Widodo, turut mendampingi Presiden, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menter Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Meteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Dubes RI untuk Filipina Johny Lumintang, Gubernur Lemhanas Budi Susilo S, Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.