Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, mengklarifikasi berita terkait penataan kawasan pusat Kota Bogor yang akan menggeser pagar Istana Bogor sebagai alternatif kedua.

"Konsep penataan transportasi di pusat Kota Bogor terutama seputar Istana dan Kebun Raya Bogor ada dua alternatif," kata Hariman, usai menghadiri peringatan HPN 2015, di Kota Bogor, Minggu.

Dua alternatif itu, yakni membangun pedestrian dengan menggunakan lahan milik Pemerintah Kota Bogor terutama untuk seputar Istana Bogor, mulai dari depan Detasemen PM TNI AD setempat hingga Gereja Zebaoth Bogor.

"Alternatif pertama, kami akan pakai badan lahan untuk pembangunan pedestrian mulai dari depan Dempom, Hotel Salak, Balai Kota hingga depan Gereja Zebaoth," kata dia.

Untuk pembangunan pedestrian dengan alternatif pertama, ruas Jalan Juanda akan bergeser, sedangkan taman yang ada di sepanjang Regina Pascis, Bakorwil, Hotel Salak hingga Balai Kota Bogor, akan dibongkar beralih menjadi jalan.

Sedangkan menggeser pagar Istana Bogor merupakan alternatif kedua untuk membangun pedestrian dengan lebar empat meter.

"Karena kawasan istana bukan kewenangan pemerintah Kota Bogor, usulan ini kita sampaikan kepada Kementerian Sekretaris Negara sebagai pihak yang berwenang," kata dia.

Ia mengatakan, Jumat kemarin (6/2), Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, telah menemui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, untuk memaparkan konsep penataan kawasan seputar Istana dan Kebun Raya Bogor.

Rencananya Pemerintah Kota Bogor akan membangun pedestrian dengan lebar empat meter dan panjang keseluruhan seputar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor mencapai 3,8 kilometer dengan dana Rp41,3 miliar.