Ali Khamenei tolak kesepakatan nuklir rugikan Iran
8 Februari 2015 19:02 WIB
Wartawan mengambil foto dengan ponsel pintar di podium ruangan konferensi pers di Wina, Austria, Selasa (8/4). Iran dan enam negara kekuatan dunia memulai babak baru negosiasi Selasa kemarin, untuk menyelesaikan perselisihan program nuklir Iran sebelum akhir Juli mendatang, meski ada perbedaan besar mengenai bagaimana mencapai tujuan itu. (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Teheran (ANTARA News) - Pemimpin Besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Minggu, menolak setiap kesepakatan nuklir yang merugikan kepentingan Iran.
Menurut dia, lebih baik tidak ada kesepakatan sama sekali daripada hal tersebut terjadi.
"Saya setuju dengan usaha mencapai kata setuju atas nuklir, namun lebih baik tidak ada kesepakatan jika itu merugikan kepentingan nasional Iran," kata Khamenei, yang dikutip AFP dari laman resmi Khamenei.ir.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, bertemu timpalannya dari Iran, Mohammad Javad Zarif, untuk kedua kali di sela-sela pertemuan keamanan di Jerman guna mencapai pandangan sama terkait nuklir.
Zarif juga mengulangi kata-kata Khamenei setelah pertemuan dengan Kerry di Munich, Minggu. "Tidak ada kesepakatan bukan berarti akhir dari dunia," kata dia.
Khamenei, yang sangat berpengaruh di Iran, memang memercayakan kebijakan adminstrasi kepada Presiden Iran, Hasssan Rouhani, dan pemerintahannya, namun dia setara teratur memberikan pendapat tentang dialog nuklir.
Rouhany sendiri menjadikan pencabutan sanksi Barat atas Iran menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya. Namun Khamenei telah memberikan batas untuk setiap tindakan yang diambil presiden Iran tersebut.
Ini terkait rencana Iran melaksanakan pengayaan uranium, yang jauh lebih besar daripada yang disetujui pemerintah negara-negara Barat.
Menurut dia, lebih baik tidak ada kesepakatan sama sekali daripada hal tersebut terjadi.
"Saya setuju dengan usaha mencapai kata setuju atas nuklir, namun lebih baik tidak ada kesepakatan jika itu merugikan kepentingan nasional Iran," kata Khamenei, yang dikutip AFP dari laman resmi Khamenei.ir.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, bertemu timpalannya dari Iran, Mohammad Javad Zarif, untuk kedua kali di sela-sela pertemuan keamanan di Jerman guna mencapai pandangan sama terkait nuklir.
Zarif juga mengulangi kata-kata Khamenei setelah pertemuan dengan Kerry di Munich, Minggu. "Tidak ada kesepakatan bukan berarti akhir dari dunia," kata dia.
Khamenei, yang sangat berpengaruh di Iran, memang memercayakan kebijakan adminstrasi kepada Presiden Iran, Hasssan Rouhani, dan pemerintahannya, namun dia setara teratur memberikan pendapat tentang dialog nuklir.
Rouhany sendiri menjadikan pencabutan sanksi Barat atas Iran menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya. Namun Khamenei telah memberikan batas untuk setiap tindakan yang diambil presiden Iran tersebut.
Ini terkait rencana Iran melaksanakan pengayaan uranium, yang jauh lebih besar daripada yang disetujui pemerintah negara-negara Barat.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: