Warga Tionghoa Labuhanbatu bebersih sambut Imlek 2566
8 Februari 2015 18:22 WIB
Dokumentasi persiapan Imlek, di Vihara Avalokitesvara, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (5/2). Menjelang perayaan Imlek 2566 tempat peribadatan itu dipercantik guna memberikan rasa nyaman kepada umat Budha yang akan beribadah. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Labuhanbatu, Sumatera Utara (ANTARA News) - Sejumlah warga etnis Tionghoa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, mulai bersih-bersih rumah maupun tempat ibadah menjelang perayaan tahun baru Imlek 2566.
Seperti halnya Acua (56) warga Jalan Jenderal Sudirman Rantauprapat, mereka secara perlahan telah membersihkan sejumlah perabotan. "Biasalah, namanya mahu tahun baru Imlek, ya bersih-bersih," akunya, Sabtu malam.
Selain kediaman, warga etnis Tionghoa juga telah membersihkan vihara dimana akan dijadikan sebagai tempat beribadah khususnya disekitaran Rantauprapat, seperti halnya Vihara Buddha Jayanti Jalan Gatot Subroto.
Sementara, Ketua Indonesia Tionghoa Kabupaten Labuhanbatu Sujian alias Acan, didampingi sekretarisnya, Johny, menerangkan, selain kediaman dan rumah ibadah, warga juga membersihkan tempat leluhur.
Selain itu, pihaknya berharap dalam menyambut maupun merayakan hari raya Imlek nantinya sebaiknya dengan sederhana serta bermanfaat bagi lingkungan maupun lembaga sosial lainnya.
"Misalnya memberikan bantuan ke panti jompo, panti asuhan, kaum-kaum dhuafa atau warga yang lebih memerlukannya agar kehidupan kita ke depan semakin lebih baik," harap Johny.
Seperti halnya Acua (56) warga Jalan Jenderal Sudirman Rantauprapat, mereka secara perlahan telah membersihkan sejumlah perabotan. "Biasalah, namanya mahu tahun baru Imlek, ya bersih-bersih," akunya, Sabtu malam.
Selain kediaman, warga etnis Tionghoa juga telah membersihkan vihara dimana akan dijadikan sebagai tempat beribadah khususnya disekitaran Rantauprapat, seperti halnya Vihara Buddha Jayanti Jalan Gatot Subroto.
Sementara, Ketua Indonesia Tionghoa Kabupaten Labuhanbatu Sujian alias Acan, didampingi sekretarisnya, Johny, menerangkan, selain kediaman dan rumah ibadah, warga juga membersihkan tempat leluhur.
Selain itu, pihaknya berharap dalam menyambut maupun merayakan hari raya Imlek nantinya sebaiknya dengan sederhana serta bermanfaat bagi lingkungan maupun lembaga sosial lainnya.
"Misalnya memberikan bantuan ke panti jompo, panti asuhan, kaum-kaum dhuafa atau warga yang lebih memerlukannya agar kehidupan kita ke depan semakin lebih baik," harap Johny.
Pewarta: Joko Gunawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: