Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Bank Indonesia Perwakilan Riau melirik potensi komunitas hidroponik di Kota Pekanbaru sebagai gerakan bersama pengembangan pertanian hemat lahan yang bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat.




"Hidroponik merupakan salah satu upaya ekonomi pertanian dengan lahan terbatas. Dengan komoditas sayuran yang berkualitas, pola bercocok tanam ini akan dapat memberikan nilai ekonomis pada penggiat hidroponik," kata Pemimpin BI Perwakilan Riau, Mahdi Muhammad, di Pekanbaru, Minggu.




Sejak dua tahun terakhir, BI terus mendorong pengembangan pertanian hidroponik di Kota Pekanbaru dengan menjalin nota kesepahaman dengan pemerintah daerah setempat.




Kesepakatan itu berlanjut dengan BI melatih puluhan warga untuk mengembangkan pola bercocok tanam sayuran dengan media cairan itu.







Perwakilan Komunitas Hidroponik Pekanbaru, Farah Mita, mengatakan, jika semua pihak mendukung, komunitas itu berencana untuk menggagas sebuah pusat hidroponik yang terintegrasi dengan sentra sajian (kuliner).



Dengan begitu, akan tercipta agrowisata yang seiring dengan wisata kuliner di Pekanbaru, dengan sumber bahan baku sayuran bisa dipetik secara langsung oleh konsumen.




"Namun itu perlu dukungan semua pihak agar tercipta agrowisata dan wisata kuliner yang terintegrasi karena selain untuk kegiatan ekonomi dan wisata, wisata agrohidroponik ini juga bisa untuk sara pendidikan dan pelatihan," kata Farah Mita.




Ia menjelaskan, dari sekitar 185 penggiat hidroponik di Pekanbaru, 85 persennya sudah berhasil mengembangkan hidroponik yang diinisiasi dan dibina oleh BI Perwakilan Riau.