Amman (ANTARA News) - Yordania mengatakan serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) barulah permulaan dan bersumpah untuk membasmi kelompok ekstremis ini setelah mereka membakar hidup-hidup seorang pilot Yordania yang mereka tawan sebelumnya.
Militer Yordania mengatakan lusinan pesawat tempur telah menyerang serangkaian sasaran ISIS, Kamis kemarin, dengan menghantam kamp-kamp pelatihan mereka selain juga sistem persenjataan dan gudang-gudang senjata mereka.
Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh berkata kepada CNN bahwa operasi itu hanyalah "awal dari kampanye pembumihangusan oleh kami terhadap pembunuh mengerikan dan brutal pilot muda nan berani kami."
"Tapi ini bukanlah awal dari perang kami melawan terorisme dan ekstremisme," sambung Judeh.
Judeh menolak mengungkapkan rencana militer Yordania namun menyatakan serangan mereka akan menghajar kaum militan tersebut beserta segala kekuatannya.
"Kami tengah menaikkan taruhan. Kami akan memburu mereka di mana pun mereka berada, dengan segala yang kami punya. Tapi ini bukanlah awal, dan pastinya bukan pula yang terakhir," kata dia.
"Kami akan memburu mereka dan kami akan membasmi mereka. Kami berada di garis depan. Ini adalah perang kami."
Yordania telah menggelar serangan udara reguler terhadap ISIS di sepanjang perbatasan dengan Suriah sebagai bagian dari kampanye anti ISIS pimpinan Amerika Serikat, demikian AFP.
Yordania bersumpah akan basmi ISIS
6 Februari 2015 17:58 WIB
Raja Abdullah II dari Jordania, dalam seragam pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania turut menyerang kantong-kantong ISIS setelah pilot Moaz al-Kassasbeh, dibakar hidup-hidup ISIS. (AFP)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: