Beirut (ANTARA News) - Seorang ulama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menentang keputusan kelompok militan ini dalam membakar hidup-hidup seorang pilot Yordania yang sebelumnya mereka tawan, telah dimutasi dari posnya dan akan diadili, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip Reuters.
Ulama berkebangsaan Arab Saudi ini menyuarakan keberatannya dalam rapat majelis ulama ISIS di kota al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah, kata Rami Abdulrahman dari Observatorium itu.
Pembunuhan keji pilot Yordania itu dikutuk luas oleh para ulama muslim seluruh dunia, bahkan sejumlah tokoh terkait Alqaeda mengecam tindakan ISIS itu sebagai tidak islami.
Sebuah video yang dirilis ISIS Selasa lalu memperlihatkan pilot Mouath al-Kasaesbeh dibakar hidup-hidup sampai mati di dalam sebuah kerangkeng besi.
Ulama ISIS asal Saudi itu mengatakan siapa pun yang bertanggung jawab atas pembunuhan sang pilot harus diadili, kata Observatorium. Abdulrahman, yang organisasinya mengumpulkan informasi dari jejaringnya di lapangan, mengatakan ISIS kemungkinan akan mengeksekusi mati ulamanya itu.
ISIS telah memposting maklumat di Twitter yang menyebutkan eksekusi bengis tersebut diizinkan dalam Islam karena Islam membolehkan membakar kaum murtad. Namun para ulama seluruh dunia menyatakan adalah haram membunuh orang dengan cara seperti itu, demikian Reuters.
ISIS eksekusi ulamanya yang menolak pembakaran pilot
6 Februari 2015 17:55 WIB
Ratu Yordania Rania (tengah) berbelasungkawa kepada keluarga pilot Yordania Muath al-Kasaesbeh yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS (REUTERS/Petra News Agency )
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: