Balas dibunuhnya pilot, Jordania serang pangkalan ISIS
6 Februari 2015 08:01 WIB
Raja Abdullah II dari Jordania, dalam seragam pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania. Dia turut dalam sortie serbuan udara ke kantong persembunyian ISIS setelah pilot pesawat tempur Jordania, Letnan Satu Moaz al-Kassasbeh, dibakar hidup-hidup ISIS. (haaretz)
Amman (ANTARA News) - Beberapa jet tempur Jordania membidik beberapa lubang dan tempat persembunyian Negara Islam (ISIS) di Suriah, kata Angkatan Bersenjata Jordania (JAF) di dalam satu pernyataan pada Kamis (5/2).
Lebih dari 10 jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania ikut dalam operasi tersebut. Selama serangan itu, mereka menghancurkan gudang senjata dan amunisi serta pusat pelatihan ISIS.
Militer Jordania menyebut operasi tersebut "Syahid Muath", demikian laporan Xinhua, Jumat pagi. Militer Jordania menyatakan itu adalah pembalasan atas dibunuhnya pilot berkebangsaan Jordania Muath al-Kassasbeh --yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS awal pekan ini, setelah ditangkap pada Desember tahun lalu, ketika pesawatnya jatuh di Suriah.
Militer Jordania menyatakan semua jet tempur kembali ke pangkalan dengan selamat dan operasi lebih lanjut akan dilancarkan.
Jordania adalah bagian dari koalisi internasional pimpinan AS yang memerangi ISIS.
(Uu.C003)
Lebih dari 10 jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania ikut dalam operasi tersebut. Selama serangan itu, mereka menghancurkan gudang senjata dan amunisi serta pusat pelatihan ISIS.
Militer Jordania menyebut operasi tersebut "Syahid Muath", demikian laporan Xinhua, Jumat pagi. Militer Jordania menyatakan itu adalah pembalasan atas dibunuhnya pilot berkebangsaan Jordania Muath al-Kassasbeh --yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS awal pekan ini, setelah ditangkap pada Desember tahun lalu, ketika pesawatnya jatuh di Suriah.
Militer Jordania menyatakan semua jet tempur kembali ke pangkalan dengan selamat dan operasi lebih lanjut akan dilancarkan.
Jordania adalah bagian dari koalisi internasional pimpinan AS yang memerangi ISIS.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: