Petani Nunkurus harapkan Mentan bangun irigasi tersier
6 Februari 2015 02:53 WIB
Ilustrasi. Irigasi Malaka secara administratif masuk dalam wilayah dari 25 desa yang berada di Kecamatan Malaka Tengah, Koba Lima, Weliman dan Kecamatan Malaka Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. sebagai sumber air utama dari irigasi ini adalah Sungai Benanain yang memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 3.158 km2. Irigasi Malaka ditujukan memenuhi kebutuhan sistem jaringan irigasi teknis seluas 10.000 Ha. ()
Kupang (ANTARA News) - Petani di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang mengharapkan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Amran Sulaiman agar membangun irigasi tersier.
Ketua Tani Nunkurus Manuel Foy saat ditemui setelah menerima kedatangan Mentan, mengatakan apa yang dijanjikan oleh Mentan dapat segera ditindaklanjuti.
"Kami harapkan janjinya pak menteri dapat dilaksanakan agar ada manfaat dari kunjungan tersebut," katanya di desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, Kamis.
Ia juga mengatakan setelah 12 tahun pembangunan irigasi sekunder dan primer di desa tersebut, baru kali ini dikunjungi oleh Mentan.
"Setelah 12 tahun baru kali ini dikunjungi oleh Bapak Menteri Pertanian. Ini harapan baru bagi kami," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Yorgen Fui, yang mengaku telah menggarap sawahnya dari 2002.
"Kami merasa bangga bisa bertemu langsung dengan pak Menteri, khususnya saya," ujarnya.
Dengan kedatangannya Mentan tersebut, ia merasaa puas karena keluahan-keluhan yang dialami saat ini dapat disampaikan langsung kepada Mentan.
"Tadi juga pak Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT Yohanes Tay juga setuju untuk perbaikan tempat irigasi di sini," tambahnya.
Sebelumnya Mentan, melakukan peninjauan terhadap tempat irigasi di desa tersebut, dan ia kecewa karena daerah tersebut irigasinya selama sepuluh tahun tidak dianggarkan.
"Saya kecewa karena selama ini tidak dianggarkan karena sawah yang luasnya mencapai 500 hektar ini sangat berpotensi," kata Amran.
Ia mengharapkan agar dalam tiga bulan kedepan perbaikan irigasi di desa tersebut sudah dapat terselesaikan.
Ketua Tani Nunkurus Manuel Foy saat ditemui setelah menerima kedatangan Mentan, mengatakan apa yang dijanjikan oleh Mentan dapat segera ditindaklanjuti.
"Kami harapkan janjinya pak menteri dapat dilaksanakan agar ada manfaat dari kunjungan tersebut," katanya di desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, Kamis.
Ia juga mengatakan setelah 12 tahun pembangunan irigasi sekunder dan primer di desa tersebut, baru kali ini dikunjungi oleh Mentan.
"Setelah 12 tahun baru kali ini dikunjungi oleh Bapak Menteri Pertanian. Ini harapan baru bagi kami," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Yorgen Fui, yang mengaku telah menggarap sawahnya dari 2002.
"Kami merasa bangga bisa bertemu langsung dengan pak Menteri, khususnya saya," ujarnya.
Dengan kedatangannya Mentan tersebut, ia merasaa puas karena keluahan-keluhan yang dialami saat ini dapat disampaikan langsung kepada Mentan.
"Tadi juga pak Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT Yohanes Tay juga setuju untuk perbaikan tempat irigasi di sini," tambahnya.
Sebelumnya Mentan, melakukan peninjauan terhadap tempat irigasi di desa tersebut, dan ia kecewa karena daerah tersebut irigasinya selama sepuluh tahun tidak dianggarkan.
"Saya kecewa karena selama ini tidak dianggarkan karena sawah yang luasnya mencapai 500 hektar ini sangat berpotensi," kata Amran.
Ia mengharapkan agar dalam tiga bulan kedepan perbaikan irigasi di desa tersebut sudah dapat terselesaikan.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: