Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengunjungi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta, Kamis malam, untuk mendiskusikan kelanjutan pembangunan Bandar Udara Internasional baru di Kulon Progo.

"Kami melapor mengenai pembangunan Bandara Internasional ke Ngerso dalem (Sultan). Beliau kan kepala wilayahnya," kata Jonan usai melakukan pertemuan selama dua jam dengan Sultan.

Menurut Jonan, pemilihan wilayah pembangunan Bandara Kulonprogo sudah tepat, sehingga tetap perlu dilanjutkan kendati ada sebagian masyarakat yang masih menyatakan menolak.

"Saya tidak ketemu yang menolak. Yang setuju saya juga tidak ketemu," kata Jonan setelah sebelumnya juga meninjau lokasi pembangiunan bandara di Kulonprogo.

Menurut mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini, ke depan Bandara Internasional di Kulonprogo juga memiliki kemampuan untuk memfasilitasi penerbangan langsung (direct flight) ke berbagai negara.

"Tergantung nanti "run way" nya panjangnya seberapa. Bisa saja Yogya-Nagoya, Yogya-Tokyo atau bahkan Eropa," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angksa Pura I (Persero), Tommy Soetomo mengatakan, progres pembangunan Bandara Internasional di Kulonprogo saat ini masih dalam tahap sosialisi dan konsultasi publik.

"Pembebasan lahannya ditargetkan akan dimulai Maret dan ditargetkan selesai tahun ini," kata dia.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap sosialisi serta konsultasi dapat segera terselesaikan. Menurut Sultan, dirinya

saat ini sudah menyiapkan surat keputusan (SK) pembangunan bandara, mengantisipasi jika sewaktu-waktu pembangunan hendak dimulai.

"Jadi begitu sosialisasi selesai, misalnya Februari ini, kami sudah siapkan surat (SK) nya," kata dia.