Jember (ANTARA News) - Warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, merasakan hujan abu yang sangat tipis dari Gunung Raung (3.222 mdpl) selama dua hari terakhir.

"Hujan abunya sangat tipis, namun kalau kena mata terasa perih. Hujan abu itu terjadi sejak Rabu (4/2) pagi dan hingga hari ini juga masih terasa, apalagi saat naik sepeda motor," kata Hariyono, warga Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Kamis.

Warga di lereng Gunung Raung yang berada di Kabupaten Jember merasakan hujan abu yang sangat tipis pada pagi hari, sedangkan pada malam hari arah angin cenderung ke utara di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe hingga Kabupaten Bondowoso.

"Kami juga sempat mendengar suara gemuruh beberapa hari terakhir dan suara tersebut terdengar cukup keras pada malam hari," tuturnya.

Kepala Desa Randuagung, M. Zainal, mengatakan jarak desanya dengan Gunung Raung sekitar 15 kilometer, sehingga suara gemuruh dan abu vulkanik yang sangat tipis juga dirasakan warga setempat.

Desa Randuagung masuk dalam kawasan III terdampak bencana Gunung Raung karena jarak desa dengan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu mencapai 15 kilometer.

Sedangkan Desa Rowosari, Jambearum, dan Gunungmalang di Kecamatan Sumberjambe masuk kawasan I terdampak Gunung Raung karena jaraknya yang lebih dekat.

"Warga tidak panik, meskipun suara gemuruh terdengar karena mereka sudah terbiasa dan warga sudah dibekali dengan cara-cara evakuasi ketika terjadi erupsi," paparnya.

Sementara Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jember, Mahmud Rizal, membenarkan adanya laporan warga yang mendengar suara gemuruh dan hujan abu yang sangat tipis di sejumlah desa di Kecamatan Sumberjambe.

"Warga sampai saat ini tetap tenang dan tidak ada yang panik. Meskipun statusnya waspada, suasana di lereng Gunung Raung masih kondusif," katanya.

Menurut dia, BPBD sudah mendistribusikan ribuan masker untuk mengantisipasi turunnya abu vulkanik Gunung Raung tersebut, sehingga diharapkan warga menggunakan masker.