GPTN dukung Gerakan Rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba
5 Februari 2015 20:15 WIB
ilustrasi Deklarasi Rehabilitasi Pengguna Narkoba Vokalis grup band Slank, Kaka beraksi saat deklarasi Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (31/1). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Komunitas Gerakan Pesta Tanpa Narkoba (GPTN) mendukung Deklarasi 2015 gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba yang diluncurkan Pemerintah bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, Polri, pegiat antinarkotika, dan mahasiswa.
"Kami adalah kumpulan pemuda dari berbagai macam profesi dari mulai artis, olahragawan, mahasiswa, pelajar, pengusaha, DJ, penyiar yang berkumpul dalam Komunitas Gerakan Pesta Tanpa Narkoba (GPTN). GPTN mendapat dukungan dari BNN Pusat maupun BNNP DKI Jakarta karena sesuai dengan Rencana Kerja BNN yaitu, Program Pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN)," kata Ketua Umum GPTN Muhammad Arkan dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Arkan mengatakan, slogan yang selama ini disosialisasikan kepada pelajar dan mahasiswa dan anak-anak muda yang senang pesta (dugem) tersebut adalah "Lets Party Without Drugs", sehingga GPTN juga akan membuat event-event rutin yang melibatkan seluruh pihak untuk melakukan sosialisasi dan meyakinkan pada generasi muda bahwa "pesta juga bisa asyik tanpa narkoba".
"Komunitas kami akan melakukan sosialisasi terus menerus kepada komunitas anak-anak muda, agar tidak menyalahgunakan waktu dan tenaganya untuk mencoba-coba narkoba. Bahkan terkadang ada pemahaman anak-anak muda sekarang, kalau ingin kurus bisa dengan cara mengkonsumsi narkoba. Pemahaman-pemahaman yang salah terhadap penyalahgunaan ini juga akan kami sosialisasikan,"
GPTN juga mempunyai misi membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual antara lain untuk membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual bagi pengguna narkoba di daerah Bogor, dan ini sejalan dengan program gerakan Rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba yang di deklarasikan oleh BNN,TNI, Polri, Kejaksaan Agung dan Pemerintah," kata Arkan.
Lebih lanjut menurut mahasiswa Universitas Mustopo itu bahwa kegiatan kampanye GPTN akan dilakukan akan dilanjutkan dengan kegiatan Lala Land di Citos Jakarta pada 21 Februari 2015.
Sementara itu, Kasubdit Peran Serta Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi sangat mengapresiasi gerakan muda yang kreatif ini. "Kita memberikan apresiasi generasi muda yang kreatif, dan kita mendorong generasi muda agar sukses melakukan rencana untuk menyelamatkan masyarakat dari narkoba,"ujarnya.
Menurutnya, gerakan ini bisa mengajak kaum muda untuk tetap sehat, tetap bisa melakukan aktivitas berkesenian tanpa narkoba. Dengan adanya gerakan pemuda untuk saling menasehati dan memberikan pengertian pentingnya Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
"Percepatan gerakan rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba ini bisa dilakukan dengan dukungan masyarakat luas. Saat ini sudah banyak korban, banyak orang tua menderita karena anaknya mengkonsumsi narkoba. Saatnya pemuda memberikan karya dan prestasinya tanpa narkoba. Upaya generasi muda untuk melakukan sosialisasi dan melawan opini-opini menyesatkan tentang narkoba," katanya.“
"Kami adalah kumpulan pemuda dari berbagai macam profesi dari mulai artis, olahragawan, mahasiswa, pelajar, pengusaha, DJ, penyiar yang berkumpul dalam Komunitas Gerakan Pesta Tanpa Narkoba (GPTN). GPTN mendapat dukungan dari BNN Pusat maupun BNNP DKI Jakarta karena sesuai dengan Rencana Kerja BNN yaitu, Program Pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN)," kata Ketua Umum GPTN Muhammad Arkan dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Arkan mengatakan, slogan yang selama ini disosialisasikan kepada pelajar dan mahasiswa dan anak-anak muda yang senang pesta (dugem) tersebut adalah "Lets Party Without Drugs", sehingga GPTN juga akan membuat event-event rutin yang melibatkan seluruh pihak untuk melakukan sosialisasi dan meyakinkan pada generasi muda bahwa "pesta juga bisa asyik tanpa narkoba".
"Komunitas kami akan melakukan sosialisasi terus menerus kepada komunitas anak-anak muda, agar tidak menyalahgunakan waktu dan tenaganya untuk mencoba-coba narkoba. Bahkan terkadang ada pemahaman anak-anak muda sekarang, kalau ingin kurus bisa dengan cara mengkonsumsi narkoba. Pemahaman-pemahaman yang salah terhadap penyalahgunaan ini juga akan kami sosialisasikan,"
GPTN juga mempunyai misi membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual antara lain untuk membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual bagi pengguna narkoba di daerah Bogor, dan ini sejalan dengan program gerakan Rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba yang di deklarasikan oleh BNN,TNI, Polri, Kejaksaan Agung dan Pemerintah," kata Arkan.
Lebih lanjut menurut mahasiswa Universitas Mustopo itu bahwa kegiatan kampanye GPTN akan dilakukan akan dilanjutkan dengan kegiatan Lala Land di Citos Jakarta pada 21 Februari 2015.
Sementara itu, Kasubdit Peran Serta Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi sangat mengapresiasi gerakan muda yang kreatif ini. "Kita memberikan apresiasi generasi muda yang kreatif, dan kita mendorong generasi muda agar sukses melakukan rencana untuk menyelamatkan masyarakat dari narkoba,"ujarnya.
Menurutnya, gerakan ini bisa mengajak kaum muda untuk tetap sehat, tetap bisa melakukan aktivitas berkesenian tanpa narkoba. Dengan adanya gerakan pemuda untuk saling menasehati dan memberikan pengertian pentingnya Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
"Percepatan gerakan rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba ini bisa dilakukan dengan dukungan masyarakat luas. Saat ini sudah banyak korban, banyak orang tua menderita karena anaknya mengkonsumsi narkoba. Saatnya pemuda memberikan karya dan prestasinya tanpa narkoba. Upaya generasi muda untuk melakukan sosialisasi dan melawan opini-opini menyesatkan tentang narkoba," katanya.“
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: