Jakarta (ANTARA News) - Djan Faridz berpendapat bahwa islah adalah solusi terbaik saat ini untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sedang terbagi menjadi dua kubu.

"Islah adalah cara yang tepat, kami tidak ingin melihat permasalahan ini melalui sudut pandang hukum," kata Ketua PPP versi Djan Faridz di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu malam.

Partai Islam sudah seharusnya islah ketika memilih berdamai, tanpa harus ada pihak ketiga yang menyatukan melalui jalur hukum, karena hal tersebut sudah sesuai ajaran agama.

Ia mengatakan seminggu yang lalu sudah bertemu dengan Said Aqil, untuk membicarakan kemungkinan islah.

"Saya sudah bertemu Said Aqil, betul ada kemungkinan akan islah, semoga bisa berjalan lancar dan tetap berdamai," ujarnya.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menawari akan memediasi PPP kubu Djan Faridz dan kubu Romi untuk islah, namun belum ada tanggapan dari PPP Muktamar Surabaya.

"Hingga saat ini belum ada komunikasi antara saya dengan Romi, yang jelas kami menginginkan damai saja, tanpa masalah yang lain," kata Djan.

Ia berharap segera ada kepastian dalam beberapa waktu kedepan, supaya langkah menuju islah ini benar-benar bisa diwujudkan antar kedua kubu.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil telah bersiap akan memfasilitasi islah PPP jika kedua kubu antara PPP versi Djan Faridz dan PPP versi Muhammad Romahurmuzi berkeinginan untuk berdamai.

"Saya hanya ingin memfasilitasi kedua kubu, tapi keputusan tetap ada pada internal PPP," kata Said Aqil.

Menurut dia, islah merupakan cara terbaik untuk menyatukan partai berlambang Kabah jika memang memiliki visi dan misi yang sama demi memajukan bangsa.