Jokowi akan rombak kabinet setelah tiga tahun
4 Februari 2015 18:34 WIB
Dokumentasi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat menanam benih di persawahan Desa Glagahwangi, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/1). Dia menekankan lima kunci untuk mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun: pembenahan irigasi, kecukupan pupuk, ketersediaan benih, alat mesin pertanian, dan tenaga penyuluh. (ANTARA FOTO/Andika Betha)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, menegaskan, Presiden Joko Widodo akan merombak kabinet dalam waktu tiga tahun. Usia Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi baru sekitar tiga bulan.
"Satu-satunya target reshuffle presiden kalau menteri gagal menjalankan tugasnya tiga tahun ke depan," kata Widjojanto, di usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR, Jakarta, Rabu. Beberapa hal dibicarakan mereka, di antaranya soal Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang masih menjadi polemik.
Soal perombakan kabinet, Widjojanto mencontohkan, kalau menteri pertanian dalam waktu tiga tahun gagal menciptakan swasembada beras, maka, "Presiden akan menggantinya, satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuffle cuma itu untuk mentan."
Terkait 100 hari kerja kabinet, Widjojanto menegaskan tidak mengenal indikator 100 hari. Untuk masing-masing kementerian targetnya beda-beda. Untuk PU ditargetkan presiden untuk lelang infrastruktur sejak November 2014 lelang sudah dilakukan menteri PU.
"Jadi yang saya ingin sampaikan adalah presiden tidak memberikan target 100 hari ke kementerian-kementeriannya tapi ada target cepat yang berbeda untuk masing-masing kementerian. Jadi kalau indikator 100 hari yang dipakai pasti meleset karena kementerian tidak menggunakan 100 hari," kata dia.
"Satu-satunya target reshuffle presiden kalau menteri gagal menjalankan tugasnya tiga tahun ke depan," kata Widjojanto, di usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR, Jakarta, Rabu. Beberapa hal dibicarakan mereka, di antaranya soal Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang masih menjadi polemik.
Soal perombakan kabinet, Widjojanto mencontohkan, kalau menteri pertanian dalam waktu tiga tahun gagal menciptakan swasembada beras, maka, "Presiden akan menggantinya, satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuffle cuma itu untuk mentan."
Terkait 100 hari kerja kabinet, Widjojanto menegaskan tidak mengenal indikator 100 hari. Untuk masing-masing kementerian targetnya beda-beda. Untuk PU ditargetkan presiden untuk lelang infrastruktur sejak November 2014 lelang sudah dilakukan menteri PU.
"Jadi yang saya ingin sampaikan adalah presiden tidak memberikan target 100 hari ke kementerian-kementeriannya tapi ada target cepat yang berbeda untuk masing-masing kementerian. Jadi kalau indikator 100 hari yang dipakai pasti meleset karena kementerian tidak menggunakan 100 hari," kata dia.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: