Sydney (ANTARA News) - Pencetak gol terbanyak Timnas Australia Tim Cahill bergabung dengan klub Shanghai Shenhua di Liga Super Tiongkok sesaat setelah New York Red Bulls mengumumkan ia meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama, Selasa.

Bintang tim Socceroos berusia 35 tahun, yang mencetak tiga gol selama perjuangan Australia menuju gelar juara Piala Asia, mengatakan dirinya tertarik dengan skala pasar sepak bola di Tiongkok yang potensial.

"Saya sudah berlaga di Liga Premier. Saya sudah berlaga di Amerika. New York juga menakjubkan (tetapi) Tiongkok adalah pasar yang berkembang untuk sepak bola," kata Cahill.

"Anda lihat di pertandingan (perempat final Piala Asia) saat kami melawan Tiongkok, jutaan orang menyaksikannya dan saya adalah orang yang memeluk budaya dan aspek yang berbeda dari kehidupan.

"Saya berada di usia di mana saya ingin memberikan timbal balik di sepak bola dan ingin bermain pada tingkatan yang tinggi.

"Untuk tetap diminati dan memiliki banyak tawaran merupakan hal yang istimewa, namun kesempatan ini adalah sesuatu yang besar bagi saya sebagai pemain sepak bola dan orang biasa," kata dia.

Gelandang serang yang pernah bermain di Liga Premier Inggris untuk Everton sebelum akhirnya pindah ke Liga Besar Amerika Serikat itu mengatakan dirinya memiliki serangkaian penawaran.

"Saya sudah dihubungi oleh David Moyes (mantan manajer Everton yang saat ini menjadi manajer Real Sociedad). Saya sempat berbicara dengan Thierry Henry (mantang pemain Arsenal dan bintang Red Bull) dan juga Ketua Everton Bill Kenwright serta Ange (pelatih Socceroos) pagi ini.

"Keputusan ini murni saya buat karena saya telah bermain di Liga Premier dan bermain sangat baik kala itu. Perbincangan dengan Moyes mengenai kemungkinan saya pindah ke La Liga juga menjadi hadiah yang luar biasa," kata pemain kelahiran Sydney tersebut.

Cahill akan memutuskan dalam waktu dekat apakah dirinya menandatangani kontrak satu atau dua tahun dengan Shanghai, dan menambahkan akan melanjutkan karir internasionalnya selama pelatih Postecoglou menginginkannya.

Cahill mencetak 14 gol dalam dua setengah musim setelah bergabung dengan Red Bulls pada Juli 2012 dan mencetak dua gol untuk negaranya di Piala Dunia 2014 Brazil.

Red Bulls pun meraih penghargaan Supporters Shield di Liga Besar Amerika Serikat 2013, saat pemain Australia dipilih 11 pemain terbaik liga dan tim "All-Stars".

Cahill yang juga dikaitkan dengan kepindahan ke Al Wahda dari Uni Emirat Arab (UEA).

"Setelah banyak pertimbangan, kami sepakat bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua," kata Direktur Olahraga Red Bulls Ali Curtis.

"Kami berterima kasih kepada Tim atas jasanya kepada organisasi. Ia berdampak positif pada pertumbuhan permainan di Amerika Serikat, MLS, dan Red Bulls," katanya menambahkan.

Cahill yang mengikuti jejak Didier Drogba dan Nicholas Anelka ke Shanghai, sempat bergabung di Millwall, London Timur, sebagai siswa latihan pada 1998. Ia kemudian menarik perhatian karena performanya.

Cahill kemudian pindah ke Everton pada 2004 dengan mencetak 56 gol selama delapan tahun di Merseyside. Demikian laporan AFP.

(Uu.M053/I015)