Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap anggota Pramuka Saka Bakti Husada dapat menjadi agen perubahan perilaku kesehatan masyarakat.
"Pramuka memiliki potensi besar untuk turut memajukan pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. Anggota Pramuka yang berjumlah lebih dari 20 juta orang hendaknya didayagunakan sebagai agent of change (agen perubahan) di kalangan kaum muda," ujar Menkes ketika dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Satuan Karya (Mabisaka) Pramuka Bakti Husada di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa.
Saka Bakti Husada memiliki kegiatan dalam bentuk krida bidang kesehatan yang mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kaum muda untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, menjadi contoh bagi teman sebaya dan masyarakat serta mampu menyebarluaskan informasi kesehatan.
Menkes menyebut beberapa informasi kesehatan yang dapat disebarkan Pramuka, seperti pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pentingnya imunisasi, pencegahan HIV/AIDS, TB-Paru dan malaria serta pengendalian vektor penyakit.
"Banyak kegiatan positif yang bisa kita berikan di Pramuka," ujar Menkes.
Salah satunya, Menkes menyebutkan, dalam hal pengendalian vektor penyakit yaitu demam berdarah yang kasusnya meningkat tiap pergantian musim.
Pramuka diharap dapat memberikan contoh mengenai kegiatan pengendalian nyamuk dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu melalui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur) tempat yang dapat menjadi genangan.
Menkes berharap Pramuka jadi agen perubahan kesehatan
3 Februari 2015 13:39 WIB
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: