Beverly Hills, California (ANTARA News) - Bradley Cooper, yang masuk nominasi penerima Oscar kategori aktor terbaik dalam perannya sebagai penembak jitu di "American Sniper", mengatakan dia tidak mengira film biopik perang Irak bisa menjadi bahan perbincangan politik.
"Kau tak pernah tahu waktu kau membuat film apakah orang-orang akan melihatnya, jadi akan lancang untuk punya keberanian berpikir bahwa itu akan menyebabkan efek semacam itu," kata Cooper kepada reporter dalam acara nomine Academy Awards.
"American Sniper", yang menduduki posisi puncak box office Amerika Serikat dan sejauh ini meraup hampir 250 juta dolar AS, bercerita tentang kisah nyata mendiang penembak jitu Navy SEAL Chris Kyle. Film itu masuk nominasi enam kategori Oscar, termasuk film terbaik.
Film itu menjadi titik nyala debat publik Amerika Serikat dengan sebagian kalangan liberal dan konservatif memperdebatkan potret perang dan tentara serta interpretasi sutradara Clint Eastwood tentang sejarah yang mengarah ke invasi Irak tahun 2003.
Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab menyatakan anggotanya telah menjadi target "ancaman kekerasan" yang disebabkan oleh bahasa film yang diarahkan ke Muslim.
Sutradara pemenang Oscar, Eastwood, yang merupakan pendukung setia veteran, mengatakan "American Sniper" tidak berhubungan dengan partai-partai politik.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Cooper, yang juga menjadi produser film itu, mengatakan dia ingin sorotan lebih tertuju ke tentara.
"Diskusi apapun yang memberi sinar terang pada penderitaan para tentara serta perempuan dan laki-laki di angkatan bersenjata, fantastis kalau diskusi semacam itu terjadi," katanya tentang film itu.
Bradley Cooper kaget dengan debat "American Sniper"
3 Februari 2015 11:25 WIB
Aktor Bradley Cooper sebelumnya masuk nominasi penerima Oscar tahun 2013 untuk perannya dalam "Silver Linings Playbook" dan tahun 2014 untuk "American Hustle." (REUTERS)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: