Presiden minta promosi produk UKM diperkuat di luar negeri
2 Februari 2015 11:49 WIB
Ilustrasi--Pengunjung memilih kain batik di sebuah stan pameran usaha kecil dan menengah (UKM) batik. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Jakarta (ANTARA News) - Promosi produk Usaha Kecil dan Menegah (UKM) Indonesia di luar negeri harus diperkuat, kata Presiden Joko Widodo usai membuka Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan Indonesia Diluar Negeri, Senin.
"Dubes-dubes Indonesia di luar negeri harus bisa mempromosikan produk kita terutama yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah. UKM sebetulnya punya kesempatan untuk masuk ke pasar internasional karena harganya yang kompetitif dan berkualitas," kata Presiden.
Presiden Jokowi juga mengimbau Dubes Indonesia di luar negeri untuk berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia dan mengenali produk dalam negeri yang akan dipromosikan.
"Pemilihan pasar harus berkaitan dengan pemilihan produk. Setiap produk kita punya segmentasi berbeda-beda di pasar internasional," kata Jokowi.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor 300 persen atau tiga kali lipat dari tahun ini yang sebesar 184,3 miliar dolar Amerika Serikat.
"Saya mau ekspor naik. Mulai tahun depan, dalam waktu lima tahun akan bisa naik tiga kali lipat," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Rachmat mengatakan bahwa rencana meningkatkan ekspor sebesar 60 persen per tahun tersebut nantinya ditopang dari seluruh sektor yang ada di Indonesia, dan juga ditambah dengan diversifikasi pasar atau dengan memasuki pasar-pasar nontradisional yang sudah ada.
"Dubes-dubes Indonesia di luar negeri harus bisa mempromosikan produk kita terutama yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah. UKM sebetulnya punya kesempatan untuk masuk ke pasar internasional karena harganya yang kompetitif dan berkualitas," kata Presiden.
Presiden Jokowi juga mengimbau Dubes Indonesia di luar negeri untuk berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia dan mengenali produk dalam negeri yang akan dipromosikan.
"Pemilihan pasar harus berkaitan dengan pemilihan produk. Setiap produk kita punya segmentasi berbeda-beda di pasar internasional," kata Jokowi.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor 300 persen atau tiga kali lipat dari tahun ini yang sebesar 184,3 miliar dolar Amerika Serikat.
"Saya mau ekspor naik. Mulai tahun depan, dalam waktu lima tahun akan bisa naik tiga kali lipat," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Rachmat mengatakan bahwa rencana meningkatkan ekspor sebesar 60 persen per tahun tersebut nantinya ditopang dari seluruh sektor yang ada di Indonesia, dan juga ditambah dengan diversifikasi pasar atau dengan memasuki pasar-pasar nontradisional yang sudah ada.
Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: