Jakarta (ANTARA News) - Mantan bintang Manchester United Louis Saha dan Direktur Komersial Manchester United Jamie Reigle mengagumi antusiasme penonton sepak bola Indonesia dengan menyebutnya sebagai luar biasa dibandingkan dengan penggemar mana pun di dunia.
"Melihat jumlahnya yang mencapai lebih dari 50 juta, itu adalah angka yang besar. Saya tahu bahwa para penggemar selalu bersemangat selama pertandingan. Saya sangat menghargainya dan penggemar Indonesia adalah salah satu yang terbaik," kata penyerang yang selama 4,5 tahun memperkuat Setan Merah pada konferensi pers United Live Fan Party di Balai Kartini, Sabtu.
Kesan dan penilaian sama diutarakan Jamie Reigle yang bahkan mengaku ingin mendatangkan tim inti MU ke Indonesia, kendati waktunya tidak bisa ia pastikan.
"Sudah pasti kami mau mendatangkan mereka karena kami juga ingin memberi apresiasi kepada penggemar yang mendukung kami sampai sekarang," kata Jamie.
Dia mengatakan tim utama MU belum akan menyambangi Indonesia dalam waktu dekat sejak tur gagal mereka ke Indonesia pada 2009 menyusul ledakan bom di kawasan Mega Kuningan.
"Kami sangat mempertimbangkan untuk mendatangkan pemain ke Indonesia, namun tidak dalam waktu dekat. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa," kata Jamie Reigle.
Jamie menyayangkan pihaknya yang belum bisa memastikan kedatangan pemain utama, seperti Wayne Rooney, Robin van Persie, dan Angel di Maria, padahal penggemar MU di Indonesia mencapai 54,5 juta.
Menurut dia, Indonesia termasuk salah satu negara dengan target pasar menguntungkan bagi MU dengan pendapatan dari sponsor, penjualan produk klub, dan lisensi produk.
Jamie juga mengatakan bom di Hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton pada 2009 telah memberikan banyak dampak sehingga MU merasa harus memiliki persiapan yang maksimal sebelum mendatangkan pemain utama.
MU dan Louis Saha kagumi antusiasme penonton Indonesia
31 Januari 2015 18:46 WIB
Mantan Pesepakbola Manchester United yang tergabung dalam United Red, Louis Saha (kiri) melewati dua pemain timnas Indonesia Red pada "Battle of Red" tahun lalu (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: