300.000 mahasiswa di DIY potensial jadi turis
31 Januari 2015 01:24 WIB
Dokumentasi wisatawan memakai pakaian Jawa --peranakan-- saat akan ziarah Makam Raja-Raja Mataram, di Kotagede, Yogyakarta, Selasa (13/1). Wisatawan yang ziarah ke makam Panembahan Senopati diwajibkan mengenakan peranakan dengan sewa Rp 15.000 perpakaian. (ANTARA FOTO/Noveradika)
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 300.000 mahasiswa yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan potensi besar untuk menjadi turis domestik yang bisa mempromosikan sektor kepariwisataan ke daerah lain.
"Selain turis asing, tidak kalah penting ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di sini, merupakan aset kepariwisataan yang bisa menjadi turis domestik," kata Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Rose Sutikno, di Yogyakarta, Jumat.
Hal itu dikemukakannya saat menerima kunjungan rombongan awak media dan Bagian Humas Protokoler Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung dalam kegiatan studi kepariwisataan di DIY.
"Di DIY juga ada ikatan keluarga pelajar dan mahasiswa daerah yang merupakan wadah untuk saling mempromosikan potensi kepariwisataan daerah masing-masing," ujar Sutikno.
Ia menjelaskan, Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah ini sudah saling kenal serta sering melakukan pergelaran kesenian tradisional dan budaya daerah mereka masing-masing.
"Mahasiswa dari Pulau Bangka juga banyak di DIY, mereka juga punya perkumpulan dan aktif melaksanakan kegiatan," ujarnya.
Menurut dia, promosi secara lisan sangat efektif sehingga peran mahasiswa luar daerah yang sedang melaksanakan pendidikan di daerah ini diharapkan untuk menyampaikan kepada masyarakat luar daerah mengenai potensi pariwisata di DIY.
"Mahasiswa itu adalah investasi kepariwisataan, juga agen kami dalam mempromosikan potensi dunia kepariwisataan daerah ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan, kemajuan kepariwisataan di daerah ini memiliki dampak domino terhadap sektor lainnya di antaranya hidangan, perhotelan, jasa transportasi dan UKM.
"Kami tidak melihat dari berapa sumbangan terhadap PAD, tetapi melihat dari sisi dampak dominonya di berbagai sektor," ujarnya.
"Selain turis asing, tidak kalah penting ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di sini, merupakan aset kepariwisataan yang bisa menjadi turis domestik," kata Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Rose Sutikno, di Yogyakarta, Jumat.
Hal itu dikemukakannya saat menerima kunjungan rombongan awak media dan Bagian Humas Protokoler Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung dalam kegiatan studi kepariwisataan di DIY.
"Di DIY juga ada ikatan keluarga pelajar dan mahasiswa daerah yang merupakan wadah untuk saling mempromosikan potensi kepariwisataan daerah masing-masing," ujar Sutikno.
Ia menjelaskan, Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah ini sudah saling kenal serta sering melakukan pergelaran kesenian tradisional dan budaya daerah mereka masing-masing.
"Mahasiswa dari Pulau Bangka juga banyak di DIY, mereka juga punya perkumpulan dan aktif melaksanakan kegiatan," ujarnya.
Menurut dia, promosi secara lisan sangat efektif sehingga peran mahasiswa luar daerah yang sedang melaksanakan pendidikan di daerah ini diharapkan untuk menyampaikan kepada masyarakat luar daerah mengenai potensi pariwisata di DIY.
"Mahasiswa itu adalah investasi kepariwisataan, juga agen kami dalam mempromosikan potensi dunia kepariwisataan daerah ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan, kemajuan kepariwisataan di daerah ini memiliki dampak domino terhadap sektor lainnya di antaranya hidangan, perhotelan, jasa transportasi dan UKM.
"Kami tidak melihat dari berapa sumbangan terhadap PAD, tetapi melihat dari sisi dampak dominonya di berbagai sektor," ujarnya.
Pewarta: Donatus Putranta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: