Jakarta (ANTARA News) - Saksi dugaan pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan beberapa petinggi PDI-P, Supriansyah, mengaku Abraham menggunakan masker saat mendatangi apartemennya.

"Waktu saya jemput di bawah, Pak AS pakai masker. Pas di dalam apartemen, sudah dilepas (maskernya)," kata Supriansyah alias Anca di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat.

Meski mengakui ada pertemuan antara Abraham Samad dengan beberapa petinggi PDI-P di apartemen itu, namun dia tidak mengetahui isi pertemuannya. Ia hanya meminjamkan unit apartemennya untuk pertemuan tersebut.

Anca mengaku mengenal Abraham sejak 2000 karena keduanya aktivis antikorupsi dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia menegaskan tidak mengetahui orang dengan inisial D1 dan D2 dalam pertemuan tersebut. "Saya enggak tahu soal itu," kata dia.

Ia pun tidak menyangka pertemuan di apartemennya itu menjadi berbuntut panjang. "Panggilan (dari Bareskrim) ini membuat kegiatan-kegiatan saya terbengkalai," kata dia.

Anca adalah pemilik unit apartemen The Capital Residence, SCBD, Jakarta, tempat di mana pertemuan itu diduga diadakan.

Dia mengatakan, sebelum para petinggi PDIP tiba, ia bertemu dengan Abraham terlebih dulu di unit apartemennya. Abraham kemudian meminta izin untuk mengadakan pertemuan dengan beberapa rekan di apartemen itu dan Anca mengizinkan.

Anca menyebut Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen PDI-P (saat itu) Tjahjo Kumolo hadir pada pertemuan tersebut. "Ada Abraham, Hasto, kalau tidak salah ada Tjahjo Kumolo juga," ujarnya.

Dia mengungkapkan unit apartemennya digunakan untuk dua kali pertemuan. "Sekitar dua kali, antara Maret atau April. Pertemuan selanjutnya, saya tidak tahu," kata dia.

Anca diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Bareskrim untuk menindaklanjuti laporan sekelompok warga yang tergabung dalam KPK Watch Indonesia ke Bareskrim Polri, beberapa waktu lalu.

"KPK Watch melaporkan dugaan Ketua KPK pernah bertemu dengan sejumlah petinggi partai," kata Direktur Eksekutif M. Yusuf Sahide.

Pelaporan tersebut didasarkan pemberitaan di media massa mengenai Ketua KPK yang bersumber dari tulisan di Blog Kompasiana berjudul Rumah Kaca Abraham Samad. Artikel tersebut ditulis seseorang mengaku Sawito Kartowibowo.