Pochettino ingin Spurs punya insting "membunuh"
29 Januari 2015 19:00 WIB
Pemain Tottenham Hotspur terjatuh setelah dijegal oleh pemain Burnley David Jones dalam pertandingan sepak bola putaran ketiga Piala FA di White Hart Lane, London, Inggris, Rabu (14/1). Tottenham Hotspur menang 4-2 atas Burnley. (REUTERS/Andrew Winning)
Sheffield, Inggris (ANTARA News) - Mauricio Pochettino mengaku bangga dengan tim asuhannya Tottenham Hotspurs setelah mereka mencapai final Piala Liga dan menantang pemainnya untuk belajar "membunuh permainan".
"Kita tahu bahwa hal yang istimewa adalah sampai ke Wembley dan bermain di final. Saya bangga dengan pemain saya. Pelajaran bagi kami adalah harus membunuh permainan," kata Pochettino, Kamis.
Pelatih asal Argentina itu menginginkan pemainnya untuk memiliki insting membunuh karena mereka akan menghadapi rival London, Chelsea, di Wembley 1 Maret 2015 setelah menggulingkan 3-2 atas Sheiffield United lebih dari dua leg di semifinal.
Setelah memimpin 1-0 dari leg pertama, Spurs tampak berada di atas awan untuk melawan klub League One tersebut, bahkan ketika Christian Eriksen menghentak dengan tendangan bebas yang memukau.
Namun, tim tangguh Nigel Clough itu membalas dan dua gol tercetak dalam beberapa menit dari pemain pengganti Che Adams.
"Kalau bermain dengan emosi bisa dilihat dari apa yang terjadi pada Sheffield United. Kami memiliki tim muda dan mereka akan belajar dari pengalaman itu. Di dunia sepakbola, anda perlu membunuh dan mencetak gol. Peluang akan tercipta jika ada kemungkinan," kata pelatih berusia 42 tahun itu.
Perjalanan Tottenham ke Wembley merupakan kali pertama mereka di final sejak 2009. Spurs bisa lebih percaya diri mengingat fakta mereka pernah menundukkan Chelsea 5-3 pada 1 Januari 2015.
Pochettino mengatakan prioritas mereka ada pada Liga Premier dan Liga Eropa yang berlaga sebelum final. Ia pun sudah memprediksi adanya ujian yang sulit melawan tim besutan Jose Mourinho itu.
"Chelsea adalah salah satu tim terbaik di dunia, namun final hanya terjadi sekali dan apa pun bisa terjadi. Sebelum final itu, kami perlu fokus pada kompetisi lainnya," ungkap Pochettino.
Terkait dengan Che Adams, yang sebelumnya pernah bermain di non liga untuk klub Ilkeston, Nigel Clough berharap banyak dari permainan Adams.
"Dia bermain dengan baik namun dia punya bebera[pa hal yang harus dipelajari, seperti tidak meluncur di sudut lapangan ketika kami masih membutuhkan cetakan gol. Dia harus menjemput bola dan menjauhkannya dari gawang. Kami telah menasihatinya jadi itu hal yang harus dipelajarinya," kata Clough.
Sebagai manajer Sheffield United, Clough hanya mendapatkan kekalahan dua kali dari 20 pertandingan Piala FA dan Piala Liga.
Ia mengarahkan jagoannya ke semifinal Piala FA musim lalu.
Sheffield United akan menghadapi Preston North End dalam pertandingan ulang Piala FA pada 3 Februari untuk mendapatkan hak bermain lawan Manchester United atau Cambridge United di Bramall Lane.
"Kami masih ada dua kompetisi lagi dan memiliki banyak pemain cup-tied untuk melawan Preston sebelum mendapatkan hak main dengan Manchester United," kata Clough menambahkan. Demikian laporan AFP.
(Uu.M053/D011)
"Kita tahu bahwa hal yang istimewa adalah sampai ke Wembley dan bermain di final. Saya bangga dengan pemain saya. Pelajaran bagi kami adalah harus membunuh permainan," kata Pochettino, Kamis.
Pelatih asal Argentina itu menginginkan pemainnya untuk memiliki insting membunuh karena mereka akan menghadapi rival London, Chelsea, di Wembley 1 Maret 2015 setelah menggulingkan 3-2 atas Sheiffield United lebih dari dua leg di semifinal.
Setelah memimpin 1-0 dari leg pertama, Spurs tampak berada di atas awan untuk melawan klub League One tersebut, bahkan ketika Christian Eriksen menghentak dengan tendangan bebas yang memukau.
Namun, tim tangguh Nigel Clough itu membalas dan dua gol tercetak dalam beberapa menit dari pemain pengganti Che Adams.
"Kalau bermain dengan emosi bisa dilihat dari apa yang terjadi pada Sheffield United. Kami memiliki tim muda dan mereka akan belajar dari pengalaman itu. Di dunia sepakbola, anda perlu membunuh dan mencetak gol. Peluang akan tercipta jika ada kemungkinan," kata pelatih berusia 42 tahun itu.
Perjalanan Tottenham ke Wembley merupakan kali pertama mereka di final sejak 2009. Spurs bisa lebih percaya diri mengingat fakta mereka pernah menundukkan Chelsea 5-3 pada 1 Januari 2015.
Pochettino mengatakan prioritas mereka ada pada Liga Premier dan Liga Eropa yang berlaga sebelum final. Ia pun sudah memprediksi adanya ujian yang sulit melawan tim besutan Jose Mourinho itu.
"Chelsea adalah salah satu tim terbaik di dunia, namun final hanya terjadi sekali dan apa pun bisa terjadi. Sebelum final itu, kami perlu fokus pada kompetisi lainnya," ungkap Pochettino.
Terkait dengan Che Adams, yang sebelumnya pernah bermain di non liga untuk klub Ilkeston, Nigel Clough berharap banyak dari permainan Adams.
"Dia bermain dengan baik namun dia punya bebera[pa hal yang harus dipelajari, seperti tidak meluncur di sudut lapangan ketika kami masih membutuhkan cetakan gol. Dia harus menjemput bola dan menjauhkannya dari gawang. Kami telah menasihatinya jadi itu hal yang harus dipelajarinya," kata Clough.
Sebagai manajer Sheffield United, Clough hanya mendapatkan kekalahan dua kali dari 20 pertandingan Piala FA dan Piala Liga.
Ia mengarahkan jagoannya ke semifinal Piala FA musim lalu.
Sheffield United akan menghadapi Preston North End dalam pertandingan ulang Piala FA pada 3 Februari untuk mendapatkan hak bermain lawan Manchester United atau Cambridge United di Bramall Lane.
"Kami masih ada dua kompetisi lagi dan memiliki banyak pemain cup-tied untuk melawan Preston sebelum mendapatkan hak main dengan Manchester United," kata Clough menambahkan. Demikian laporan AFP.
(Uu.M053/D011)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: