Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa, setelah mendekati terendah enam tahun, tetapi kenaikannya terbatas karena berlanjutnya kekhawatiran tentang tingginya pasokan global, melemahnya permintaan dan masa depan politik Yunani, kata analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik sembilan sen menjadi 45,24 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Maret naik 12 sen menjadi 48,28 dolar AS di perdagangan sore.

WTI pada Senin turun 44 sen menjadi 45,15 dolar AS dan Brent merosot 63 sen menjadi 48,16 dolar AS -- penutupan terendah mereka sejak awal 2009 -- karena pasar mengabaikan peringatan kartel minyak OPEC bahwa harga bisa melonjak hingga 200 dolar AS akibat menyusutnya investasi dalam eksplorasi.

Minyak telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak Juni tahun lalu ketika komoditas itu duduk di lebih dari 100 dolar AS per barel karena melimpahnya pasokan, terutama didorong oleh produksi minyak serpih AS yang kuat, dan permintaan global yang lemah.

Shailaja Nair, direktur editorial di penyedia informasi energi Platts, mengatakan komentar Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri tidak mengubah "fundamental pasar".

"Masih ada kelebihan pasokan di pasar, permintaan global turun dan zona euro sedang menderita setelah hasil pemilihan umum (Yunani) baru-baru ini," kata Nair.
(A026/S004)