Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp12.487 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.507 per dolar AS.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa kecilnya peluang Yunani keluar dari negara-negara yang tergabung dalam Euro membuat kekhawatiran pasar mereda.
"Kondisi itu yang membuat mata uang rupiah kembali menguat terhadap dolar AS," katanya.
Ia mengemukakan bahwa sebelumnya pasar khawatir kemenangan partai oposisi Yunani akan mempengaruhi kebijakan keuangan di negara tersebut sehingga akan mengalami gagal bayar surat utangnya.
"Kendati demikian, kami masih menyarankan untuk tetap berhati-hati terhadap setiap potensi perubahan," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa sebagian mata uang dunia kembali menguat terhadap dolar AS termasuk rupiah seiring merebaknya ekspektasi bahwa kemenangan partai Syriza dalam pemilu Yunani tidak akan memaksa Yunani untuk keluar dari negara-negara Euro.
"Pimpinan partai Syriza, Alexis Tsipras telah menegaskan akan menegosiasikan kembali program bailout," katanya.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak naik pasca OPEC memperkirakan harga telah mencapai dasar diharapkan berdampak pada harga komoditas lainnya, sehingga menjadi salah satu pendukung bagi rupiah, mengingat Indonesia merupakan salah satu eksportir komoditi.
Rupiah Selasa pagi Rp12.487
27 Januari 2015 10:35 WIB
Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: