Palembang (ANTARA News) - Perajin kerupuk kemplang Palembang, Sumatera Selatan, pada musim hujan sekarang ini untuk sementara menghentikan kegiatan produksi salah satu makanan khas kota tersebut.

"Sekarang ini sementara waktu kami menghentikan kegiatan produksi karena harga ikan gabus sebagai bahan baku utama yang biasa digunakan melonjak hingga Rp100.000 per kilogram dan cuaca kurang mendukung," kata Yulianti, salah seorang perajin kerupuk kemplang, di kawasan 5 Ulu Palembang, Senin.

Menurut dia, harga ikan gabus saat ini naik hingga 75 persen dari kondisi normal biasanya berkisar Rp50.000-Rp60.000/kg.

Kenaikan harga yang sangat tinggi itu tidak mungkin melakukan produksi karena biaya produksi tidak bisa ditutupi dengan harga jual kerupuk kemplang yang berlaku di pasaran sekarang ini.

Kerupuk kemplang yang dijual di pasaran berkisar Rp65.000-Rp90.000/kg, jika menggunakan modal baru dengan harga ikan gabus yang berlaku sekarang ini paling murah harga kerupuk kemplang ditetapkan Rp115.000/kg.

Untuk menaikan harga jual dalam kondisi sebagian besar harga kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan tidak memungkinkan sehingga diputuskan menghentikan kegiatan produksi sampai kondisi harga ikan gabus turun pada posisi paling tidak Rp65.000/kg, katanya.

Dia menjelaskan, penghentian kegiatan produksi tersebut tidak mempengaruhi pasokan kerupuk kemplang di pasaran karena stok yang dimiliki cukup banyak.

"Seperti biasanya pada saat cuaca panas dan harga ikan gabus dalam kondisi normal, kegiatan produksi kerupuk kemplang dilakukan secara maksimal untuk mengatasi masalah penghentian kegiatan produksi seperti yang dilakukan pada musim hujan ini," ujar dia.