DK PBB akan bahas krisis Yaman
26 Januari 2015 14:49 WIB
Pejuang Houthi menembak ke udara saat mengejar pengunjuk rasa anti Houthi di kota Houdieda, Laut Merah, Yaman, Sabtu (24/1). Ribuan warga Yaman memadati jalanan pada hari Sabtu dalam demo besar melawan kelompok Houthi yang mendominasi Yaman, dua hari setelah pengunduran diri Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi membuat negara dalam ketimpangan politik. (REUTERS/Ra'afat al-Amery)
PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB, Senin, akan mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas krisis yang telah menyebabkan Yaman mengalami kekosongan politik setelah pengunduran diri presiden dan perdana menteri, kata para diplomat.
Memburuknya krisis politik Yaman telah menyebabkan presiden dan perdana menteri mengundurkan diri akibat memburuknya krisis di negara itu yang melibatkan milisi Syiah.
Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, sekutu utama AS dalam perang melawan Al-Qaeda Yaman, mengajukan pengunduran dirinya pada Kamis bersama dengan Perdana Menteri Khalid Bahah. Ia mengatakan tidak bisa lagi menjabat karena negaranya dalam keadaan "kebuntuan total."
Milisi Huthi, dari minoritas Syiah di negara itu, menyerbu istana presiden pekan lalu, mendorong Hadi untuk mundur, tak lama setelah Bahah berhenti. Milisi itu telah menguasai sebagian besar ibukota sejak September.
Pada Minggu, parlemen untuk kedua kalinya menunda sesi luar biasa yang sedianya untuk membahas pengunduran diri Hadi.
Utusan PBB untuk Yaman, diplomat Maroko Jamal Benomar, telah tiba di negara itu pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan para rival politik itu, namun sejumlah peristiwa itu membatalkan rencana itu, demikian laporan AFP.
(Uu.G003)
Memburuknya krisis politik Yaman telah menyebabkan presiden dan perdana menteri mengundurkan diri akibat memburuknya krisis di negara itu yang melibatkan milisi Syiah.
Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, sekutu utama AS dalam perang melawan Al-Qaeda Yaman, mengajukan pengunduran dirinya pada Kamis bersama dengan Perdana Menteri Khalid Bahah. Ia mengatakan tidak bisa lagi menjabat karena negaranya dalam keadaan "kebuntuan total."
Milisi Huthi, dari minoritas Syiah di negara itu, menyerbu istana presiden pekan lalu, mendorong Hadi untuk mundur, tak lama setelah Bahah berhenti. Milisi itu telah menguasai sebagian besar ibukota sejak September.
Pada Minggu, parlemen untuk kedua kalinya menunda sesi luar biasa yang sedianya untuk membahas pengunduran diri Hadi.
Utusan PBB untuk Yaman, diplomat Maroko Jamal Benomar, telah tiba di negara itu pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan para rival politik itu, namun sejumlah peristiwa itu membatalkan rencana itu, demikian laporan AFP.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: