Jombang (ANTARA News) - Sejumlah aktivis lintas agama dan pegiat antikorupsi Jombang, Jawa Timur, menilai ada upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyusul penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Mabes Polri.
"Kami melihat ada gerakan pelemahan KPK melalui kriminalisasi BW (Bambang Widjojanto)," kata Koordinator Jaringan Gusdurian Jawa Timur Aan Anshori setelah aksi solidaritas aktivis lintas agama serta pegiat antikorupsi di halaman Gereja GKI Jombang, Sabtu.
Aan mengaku sangat prihatin oleh penangkapan Wakil Ketua KPK, padahal Presiden Jokowi telah berjanji untuk berkomitmen pada pemberantasan korupsi sehingga Presiden harus menunjukkan komitmennya.
Ia menilai, salah satu pemicu masalah ini karena Presiden Jokowi memilih calon Kapolri yang terindikasi tidak bersih yang disebutnya bertentangan dengan komitmennya sendiri.
"KPK harus diselamatkan, dan polisi jangan main politik," tegas dia.
Sementara itu, Pendeta Andreas Kriatianto dari GKI Jombang mengatakan para tokoh agama tidak boleh diam melihat konflik KPK dan Polri ini. Saat ini Indonesia sedang berada dalam situasi darurat korupsi.
"KPK harus dibela karena ia adalah satu-satunya penegak hukum yang kredibel dan bersih saat ini," kata dia.
Massa juga meminta agar Presiden secepatnya bertindak dan mengganti Kabareskrim Mabes Polri serta Kapolri dicopot jabatannya. Mereka menilai keduanya adalah kunci mengatasi konflik KPK dengan Polri.
Di Jombang, aktivis duga ada upaya pelemahan KPK
24 Januari 2015 18:17 WIB
Wakil Ketua KPK Bambang Wijdojanto dibebaskan setelah dicecar 8 pertanyaan dan diperiksa selama 12 jam lebih. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: