Evakuasi korban AirAsia dari pesawat terus diupayakan
23 Januari 2015 23:02 WIB
Jenazah Korban Airasia Sejumlah anggota tim SAR gabungan membawa peti jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 untuk dimasukkan kedalam mobil ambulance sesaat setelah tiba di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Jum'at (23/1). (ANTARA FOTO/Suryanto)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan pencarian dan evakuasi terus diupayakan mengingat kemungkinan masih ada korban di dalam pesawat Air Asia QZ8501.
"Kemungkinan masih ada korban. Visibility-nya menyulitkan penyelam lihat bagian (badan pesawat) lain," kata Supriyadi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Pada upaya pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada hari ke-27 ini penyelam gabungan dari TNI dan Basarnas kembali berhasil mengevakuasi enam jenazah.
Menurut dia, kondisi cuaca dan arus yang sedikit membaik membantu penyelaman tim SAR gabungan ke badan pesawat di kedalaman sekitar 30 meter. Meski demikian, kondisi di dalam badan pesawat yang porak-poranda cukup menyulitkan tim penyelam.
Sebelumnya terkait rencana pengangkatan badan pesawat untuk memudahkan evakuasi korban, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan proses pengangkatan badan pesawat secara keseluruhan tergantung dari hasil koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Untuk saat ini, lanjutnya, tim evakuasi masih fokus untuk sedikit mengangkat badan pesawat agar keluar dari lumpur yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan masih adanya jenazah korban yang terjebak di dalam.
"Diangkat sedikit agar keluar dari lumpur kemudian tim penyelam akan menelusuri untuk mencari koban yang masih terperangkap," katanya.
Ia menjelaskan ada sejumlah kendala yang dihadapi tim penyelam saat menelusuri badan pesawat tersebut, contohnya jarak pandang serta banyaknya kabel yang berbahaya.
Hingga saat ini, menurut dia, proses penemuan dan evakuasi jenazah korban masih dilakukan oleh KRI Banda Aceh. "Kemarin ditemukan enam jenazah, hari ini ditemukan enam lagi," katanya.
"Kemungkinan masih ada korban. Visibility-nya menyulitkan penyelam lihat bagian (badan pesawat) lain," kata Supriyadi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Pada upaya pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada hari ke-27 ini penyelam gabungan dari TNI dan Basarnas kembali berhasil mengevakuasi enam jenazah.
Menurut dia, kondisi cuaca dan arus yang sedikit membaik membantu penyelaman tim SAR gabungan ke badan pesawat di kedalaman sekitar 30 meter. Meski demikian, kondisi di dalam badan pesawat yang porak-poranda cukup menyulitkan tim penyelam.
Sebelumnya terkait rencana pengangkatan badan pesawat untuk memudahkan evakuasi korban, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan proses pengangkatan badan pesawat secara keseluruhan tergantung dari hasil koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Untuk saat ini, lanjutnya, tim evakuasi masih fokus untuk sedikit mengangkat badan pesawat agar keluar dari lumpur yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan masih adanya jenazah korban yang terjebak di dalam.
"Diangkat sedikit agar keluar dari lumpur kemudian tim penyelam akan menelusuri untuk mencari koban yang masih terperangkap," katanya.
Ia menjelaskan ada sejumlah kendala yang dihadapi tim penyelam saat menelusuri badan pesawat tersebut, contohnya jarak pandang serta banyaknya kabel yang berbahaya.
Hingga saat ini, menurut dia, proses penemuan dan evakuasi jenazah korban masih dilakukan oleh KRI Banda Aceh. "Kemarin ditemukan enam jenazah, hari ini ditemukan enam lagi," katanya.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: