Palembang (ANTARA News) - Tim pelatih Sriwijaya FC meyakini penampilan Persela bakal menurun pada semifinal SCM di Palembang, Minggu (25/1), karena tim asal Lamongan ini telah menunjukkan penurunan tempo permainan ketika bertanding melawan Mitra Kukar pada penyisihan grup.

"Persela Lamongan sudah tidak ngotot seperti pertandingan pertama dan keduanya. Sudah ada penurunan, terlebih ketika main melawan Mitra Kukar. Tapi yang perlu diwaspadai adalah semangat juang mereka," kata Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo di Palembang, Jumat.

Ia mengemukakan, penurunan penampilan "Laskar Joko Tingkir", julukan Persela, ini akan dimanfaatkan secara maksimal oleh "Laskar Wong Kito" ketika menjamu di markas sendiri Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Apalagi, ia melanjutkan, Ferdinand Sinaga dkk memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengembalikan kondisi fisik jika dibandingkan pemain Persela yang merupakan tim tamu.

"Selain diuntungkan bermain di kandang sendiri, tim juga diuntungkan karena berselisih satu hari dengan Persela untuk mengembalikan kondisi fisik," kata dia.

Ia menambahkan, kebugaran pemain ini menjadi fokus utama tim pelatih mengingat pertandingan di Padang demikian menguras tenaga.

Sriwijaya FC terpaksa menjalani pertandingan dalam dua hari berturut-turut yakni melawan Persija dan PS Semen Padang akibat pembatalan jadwal pertandingan menghadapi Persija.

Setelah melawan Semen Padang, "Laskar Wong Kito" dijadwalkan berhadapan dengan Persebaya pada laga terakhir penyisihan grup, Rabu 21/1.

"Sebenarnya pemain saat ini dalam kondisi kelelahan, ini yang sedang diupayakan, beruntung tidak ada pemain yang cedera," kata dia.

Tim Persebaya Surabaya dan Sriwijaya FC lolos ke babak semifinal dari grup A turnamen SCM Cup 2015, sementara pada grup B meloloskan Arema Cronus dan Persela Lamongan.

Manajemen Sriwijaya FC menargetkan gelar juara SCM Cup meskipun kompetisi ini sebatas ajang pra musim sebelum berlaga pada kompetisi sebenarnya, Liga Super Indonesia 2015.

Pertandingan semifinal SCM Cup dilanjutkan di Palembang karena kondisi Stadion Agus Salim, Padang, dianggap tidak memungkinkan untuk menggelar pertandingan ketika diguyur hujan deras.