Hujan deras rendam Kompleks Dosen IKIP Bekasi
22 Januari 2015 19:04 WIB
Anggota kepolisian Polres Metro Tangerang menyiapkan perahu untuk latihan penanggulangan banjir wilayah kota Tangerang di setu Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (22/1). Sebanyak 100 personil satuan Sabhara dan 8 perahu disiapkan dalam menghadapi bencana banjir di wilayah Tangerang. (ANTARA FOTO/Lucky R.) ()
Bekasi (ANTARA News) - Ratusan rumah warga di Kompleks Dosen IKIP Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali terendam banjir, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat hampir sepanjang hari.
"Ketinggian air pada pukul 15.00 WIB sudah sampai selutut orang dewasa," kata salah satu warga setempat Agung Fahrudin di Bekasi, Kamis.
Kompleks Dosen IKIP di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih itu terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, antara 20 centimeter hingga 50 centimeter.
Lokasi terparah genangan berada di Blok 1, sedangkan di Blok 4, ketinggian air hanya menggenangi ruas jalan.
"Banjir di kompleks ini sudah sangat sering setiap tahunnya. Tapi ini merupakan banjir pertama di tahun 2015," kata Agung.
Menurut dia, hujan di wilayah setempat berlangsung sejak pagi hingga sore hari dengan curah yang cukup deras.
Genangan air mulai muncul pada pukul 14.00 WIB dan terus bertambah hingga sore hari.
Mayoritas warga di perumahan itu masih bertahan di rumah masing-masing karena merasa sudah terbiasa dengan banjir akibat luapan saluran air di wilayah itu.
"Belum satu meter banjirnya. Kita baru evakuasi barang dulu," kata Erik (30) warga lainnya.
Dia mengaku telah memiliki tujuan pengungsian bila kondisi air terus meninggi.
"Paling lokasi pengungsian paling dekat ke Masjid At-Taqwa yang ada di lingkungan perumahan ini, karena lantainya sudah tinggi," katanya.
Hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan serta tindakan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
"Ketinggian air pada pukul 15.00 WIB sudah sampai selutut orang dewasa," kata salah satu warga setempat Agung Fahrudin di Bekasi, Kamis.
Kompleks Dosen IKIP di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih itu terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, antara 20 centimeter hingga 50 centimeter.
Lokasi terparah genangan berada di Blok 1, sedangkan di Blok 4, ketinggian air hanya menggenangi ruas jalan.
"Banjir di kompleks ini sudah sangat sering setiap tahunnya. Tapi ini merupakan banjir pertama di tahun 2015," kata Agung.
Menurut dia, hujan di wilayah setempat berlangsung sejak pagi hingga sore hari dengan curah yang cukup deras.
Genangan air mulai muncul pada pukul 14.00 WIB dan terus bertambah hingga sore hari.
Mayoritas warga di perumahan itu masih bertahan di rumah masing-masing karena merasa sudah terbiasa dengan banjir akibat luapan saluran air di wilayah itu.
"Belum satu meter banjirnya. Kita baru evakuasi barang dulu," kata Erik (30) warga lainnya.
Dia mengaku telah memiliki tujuan pengungsian bila kondisi air terus meninggi.
"Paling lokasi pengungsian paling dekat ke Masjid At-Taqwa yang ada di lingkungan perumahan ini, karena lantainya sudah tinggi," katanya.
Hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan serta tindakan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: