Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berakhir 0,28 persen lebih tinggi pada Kamis, setelah perdagangan naik turun karena investor menunggu pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik 48,54 poin menjadi ditutup pada 17.329,02, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama datar, merayap turun 0,08 persen, atau 1,18 poin, menjadi 1.389,43.

Dengan harga bulan lalu jatuh untuk pertama kalinya dalam lima tahun, banyak analis memperkirakan ECB akan mengumumkan program pembelian obligasi, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, untuk menopang ekonomi 19 negara zona euro.

Stimulus baru akan "menjadi positif dalam jangka menengah hingga jangka panjang, namun dalam jangka pendek kita bisa melihat pembalikan gerakan setelah pengumuman", Mitsushige Akino, pejabat eksekutif di Ichiyoshi Asset Management, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Sulit untuk membuat gerakan hari ini."

Bank sentral Jepang (BoJ) pada Rabu memangkas prospek inflasinya karena penurunan tajam harga minyak menekuk upaya-upayanya untuk melawan deflasi, namun para pembuat kebijakan mendorong perkiraan pertumbuhan mereka dan mengatakan ekonomi sedang "rebound".

BoJ, yang menunda langkah-langkah pelonggaran baru, mengatakan inflasi untuk tahun yang dimulai pada April akan datang pada 1,0 persen, jauh turun dari perkiraan sebelumnya 1,7 persen.

Namun, menambahkan bahwa perekonomian akan berkembang 2,1 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 1,5 persen, katanya.

Dalam perdagangan saham, SoftBank melonjak 2,79 persen menjadi 7.056,0 yen menyusul berita bahwa unitnya di AS, Sprint, mencapai kesepakatan dengan Google yang akan melihat mesin pencarian itu menawarkan layanan telepon selular.

Toyota tergelincir 0,03 persen, sehari setelah angka penjualan 2014-nya mengkonfirmasi tetap sebagai produsen mobil terbesar di dunia, tetapi memperkirakan untuk tahun ini bisa melihat kehilangan mahkota oleh Volkswagen.

Dalam perdagangan valas, dolar naik menjadi 118,20 yen dari 117,90 yen di New York, demikian AFP melaporkan.

(A026/B012)