Sanaa (ANTARA News) - Ketua milisi kuat Syiah Yaman Selasa mengutuk majalah satir Prancis Charlie Hebdo, yang kantornya di Paris digerebek bulan ini dalam serangan jihad mematikan, untuk "penghinaannya terhadap Islam."

"Kami tegas mengutuk penghinaan terhadap Islam," kata Abdul Malik al-Huthi dalam pidato televisi yang berfokus terutama pada krisis politik dan keamanan di Yaman, di mana pasukannya merebut istana presiden sebelumnya pada hari yang sama.

Dia tampaknya mengacu pada kartun-kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan majalah tersebut.

Huthi juga mengatakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, yang menghubungkan "apa yang terjadi (di Paris) dengan Yaman dan Al-Qaida adalah plot asing" terhadap negaranya.

Al Qaida Yaman berbasis di Semenanjung Arab (AQAP) mengaku bertanggung jawab atas serangan 7 Januari di mana dua bersaudara yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut menewaskan 12 orang.
(AK)