Seorang lagi korban pohon tumbang Kebun Raya Bogor meninggal
19 Januari 2015 20:10 WIB
Pohon Tumbang Makan Korban. Pengunjung melintas di samping pohon agatis yang telah tumbang di Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jabar, Minggu (11/1). Pohon tua koleksi KRB dengan diameter sekitar 200 cm tersebut tumbang menimpa pengunjung, menyebabkan empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)
Bogor (ANTARA News) - Salah satu korban pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat bernama Nur Ali (52) warga Cibinong, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit PMI Bogor.
Meninggalnya Nur Ali menambah daftar jumlah korban yang tewas dalam peristiwa tumbangnya pohon jenis Damar Agathis Borneo di Kebun Raya Bogor pada Minggu (11/1) lalu.
"Korban meninggal Sabtu (17/1) dini hari, korban sudah menjalani perawatan medis selama tujuh hari di Ruang Flamboyan," kata Humas RS PMI Bogor, Yudha W Waspada, di Bogor, Senin.
Ia mengatakan, peristiwa pohon tumbang yang menimpa korban dan sejumlah orang lainnya mengakibatkan korban mengalami luka yang cukup parah di bagian perut. Selama perawatan kondisi kesehatan korban cenderung menurun, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir Sabtu kemarin.
"Jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan hari Minggu (18/1) di Cikaret, Cibinong," katanya.
Berdasarkan catatan empat korban meninggal dunia pada hari kejadian Minggu 11 Januari 2015 yakni Sarijo (40) warga Cijujung, Sukaraja, Surjana (43) warga Jalan Pembangunan Kedung Halang, Supriyono (32) waraga Kadang Roda Cibinong, Saefulloh (43) warga Babakan Tarikolot, Nanggewer.
Menyusul beberapa jam berikutnya Rizky Nurahman (25) warga Blender Kota Bogor yang dirawat di ruang ICU RS PMI Bogor meninggal dunia pada pukul 23.30 WIB pascakejadian.
Korban berikutnya Ahmad Saefullah yang dirawat di ICU Rumah Sakit Centra Medika, Cibinong, meninggal Selasa (13/1) siang sekitar pukul 15.00 WIB.
Humas Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Ayi Doni Darusallam membenarkan adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia pada tragedi pohon tumbang yang menimpa karyawan PT Asalta Mandiri Agung.
"Memang benar korban meninggal dunia menjadi tujuh orang. Korban meninggal Sabtu kemarin," kata Doni.
Ia mengatakan, santuan kepada korban langsung dibayarkan Kebun Raya Bogor kepada keluarga di hari korban dimakamkan. Sementara itu, seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit juga ditanggung oleh kebun raya.
"Sampai saat ini masih ada tiga korban lagi yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya sudah mulai membaik," katanya.
Ia merincikan tiga korban yang masih dalam perawatan medis yakni Irma dan Suhardi menjalani perawatan di RS PMI Bogor, dan Andri dirawat di Rumah Sakit Pertamedika Sentul.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), total jumlah karyawan yang ikut dalam kegiatan sebanyak 180 orang, namun pada saat kejadian yang datang baru sekitar 80 orang.
Saat kejadian mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar Agathis Borneo yang mengalami patah di bagi tengahnya, sementara saat peristiwa terjadi cuaca cerah tidak ada angin.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, mereka terdiri dari tujuh orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.
Meninggalnya Nur Ali menambah daftar jumlah korban yang tewas dalam peristiwa tumbangnya pohon jenis Damar Agathis Borneo di Kebun Raya Bogor pada Minggu (11/1) lalu.
"Korban meninggal Sabtu (17/1) dini hari, korban sudah menjalani perawatan medis selama tujuh hari di Ruang Flamboyan," kata Humas RS PMI Bogor, Yudha W Waspada, di Bogor, Senin.
Ia mengatakan, peristiwa pohon tumbang yang menimpa korban dan sejumlah orang lainnya mengakibatkan korban mengalami luka yang cukup parah di bagian perut. Selama perawatan kondisi kesehatan korban cenderung menurun, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir Sabtu kemarin.
"Jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan hari Minggu (18/1) di Cikaret, Cibinong," katanya.
Berdasarkan catatan empat korban meninggal dunia pada hari kejadian Minggu 11 Januari 2015 yakni Sarijo (40) warga Cijujung, Sukaraja, Surjana (43) warga Jalan Pembangunan Kedung Halang, Supriyono (32) waraga Kadang Roda Cibinong, Saefulloh (43) warga Babakan Tarikolot, Nanggewer.
Menyusul beberapa jam berikutnya Rizky Nurahman (25) warga Blender Kota Bogor yang dirawat di ruang ICU RS PMI Bogor meninggal dunia pada pukul 23.30 WIB pascakejadian.
Korban berikutnya Ahmad Saefullah yang dirawat di ICU Rumah Sakit Centra Medika, Cibinong, meninggal Selasa (13/1) siang sekitar pukul 15.00 WIB.
Humas Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Ayi Doni Darusallam membenarkan adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia pada tragedi pohon tumbang yang menimpa karyawan PT Asalta Mandiri Agung.
"Memang benar korban meninggal dunia menjadi tujuh orang. Korban meninggal Sabtu kemarin," kata Doni.
Ia mengatakan, santuan kepada korban langsung dibayarkan Kebun Raya Bogor kepada keluarga di hari korban dimakamkan. Sementara itu, seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit juga ditanggung oleh kebun raya.
"Sampai saat ini masih ada tiga korban lagi yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya sudah mulai membaik," katanya.
Ia merincikan tiga korban yang masih dalam perawatan medis yakni Irma dan Suhardi menjalani perawatan di RS PMI Bogor, dan Andri dirawat di Rumah Sakit Pertamedika Sentul.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), total jumlah karyawan yang ikut dalam kegiatan sebanyak 180 orang, namun pada saat kejadian yang datang baru sekitar 80 orang.
Saat kejadian mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar Agathis Borneo yang mengalami patah di bagi tengahnya, sementara saat peristiwa terjadi cuaca cerah tidak ada angin.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, mereka terdiri dari tujuh orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: