Padang (ANTARA News) - Mungkin belum banyak yang paham bahwa ada lokasi penyelaman kapal karam kelas dunia di Teluk Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada kedalaman "cuma" 20 hingga 25 meter saja.

Kapal karam itu diduga MV Boeloengan Nederland, kapal kargo Belanda yang dibom tentara Jepang pada 1942.

"Bangkai kapal tersebut berada pada kedalaman 20 hingga 25 meter di bawah permukaan laut di Teluk Mandeh," kata Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit, di Padang, Senin.

Menurut dia, Kementerian Kelautan dan perikanan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan telah menyelami dan mengambil gambar video badan kapal yang diperkirakan karam sekitar tahun 1942 itu.

"Diyakini, ini merupakan salah satu titik penyelaman terbaik tidak saja di Indonesia, tetapi di dunia," tambanya.

Menurut dia, lokasi bangkai kapal Boelongan itu berada dalam kawasan wisata mandeh yang saat ini masuk ke dalam rencana induk pengembangan pariwisata nasional.

Dia berharap pemerintah pusat melalui APBN akan ikut membantu pengembangan lokasi wisata seluas 8.600 Ha tersebut, karena APBD Pesisir Selatan belum sanggup untuk pengembangan lokasi wisata seluas itu. (baca: Tiga pulau Pesisir Selatan kawasan konservasi penyu)

Identifikasi bangkai kapal tersebut sebagai MV Boelongan Nederland didasarkan pada pengukuran detail oleh Kementrian kelautan dan Perikanan.

Panjang kapal diketahui 74 meter dengan lebar bagian tengah 11 meter, lebar buritan 13 meter, lebar haluan 10 meter, dan tinggi 8 meter.

Tinggi kapal terukur belum mewakili ukuran sesungguhnya karena sebagian badan kapal terbenam sedimen.

Hasil pengukuran itu serupa dengan data spesifikasi Boelongan dalam sejumlah referensi.

MV Boelongan didesain tahun 1915 sebagai kapal transpor mesin diesel sepanjang 72,6 meter.

Selain kapal transpor, Boelongan juga kerap dipakai pejabat kolonial Belanda saat berkunjung ke Kesultanan Bulungan di Kalimantan Timur.