WNI korban kapal tenggelam di Tiongkok meninggal
17 Januari 2015 19:55 WIB
Petugas penyelamat berjalan di atas kapal tunda yang tenggelam di Sungai Yangtze, dekat Jingjiang, provinsi Jiangsu, TIongkok, Sabtu (17/1). Operasi pencarian dan penyelamatan masih dilakukan setelah kapal tersebut terbalik pada 15 Januari lalu, menyebabkan 22 orang hilang, termasuk warga negara asing. (REUTERS/Aly Song )
Beijing (ANTARA News) - Warga Negara Indonesia (WNI) yang diidentifikasi bernama Aif Rifadi - salah seorang korban tenggelamnya kapal tunda dalam pelayaran percobaan di Sungai Yangtze, Tiongkok,- akhirnya meninggal dunia.
"Setelah berhasil ditemukan oleh tim SAR dan diidentifikasi, yang bersangkut dinyatakan meninggal dunia," ungkap Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai Faraiditto Suharyono kepada Antara di Beijing, Sabtu.
Ia mengemukakan seluruh korban dalam insiden itu telah berhasil diidentifikasi dan selesai pada pukul 19.00 waktu setempat. "Setelah seluruh proses identifikasi selesai pihak Pemerintah Provinsi Jiangsu, memperbolehkan wakil KJRI Shanghai untuk melihat korban tersebut," kata Faraiditto.
Terkait itu, pihaknya akan segera menyelesaikan seluruh proses administrasinya seraya menghubungi pihak keluarga korban, dan memulangkan jenazahnya ke Batam, tempat yang bersangkutan berasal, tambah dia.
Kapal berbendera Singapura, JMS Delta, sedang dalam pengujian di Jingjiang, Kota Taizhou, Provinsi Jiangsu, Kamis, (15/1) sekitar pukul 15 siang lalu. Dalam kapal terdapat 24-25 orang, termasuk pemilik kapal dan teknisi.
Delapan di antaranya warga negara asing. Terdiri atas empat warga Singapura, satu Indonesia, satu Malaysia, satu India dan seorang warga Jepang. Tiga orang berhasil diselamatkan, sisanya atau sekitar 22 baru saja ditemukan.
Beberapa orang dikabarkan terperangkap di kabin kapal. Tujuh atau delapan orang hilang, termasuk warga Singapura, India dan Jepang.
Kapal sepanjang 30 meter, berbobot 368 ton diproduksi oleh Anhui Bengbu Shenzhou Machinery Co Ltd pada Oktober. Menurut kantor berita Xinhua, perusahaan tidak melaporkan rute kapal atau rencana pengujian kepada otoritas pelabuhan.
Kementerian Luar Negeri Singapura telah memastikan terjadinya insiden tersebut. Sementara keberadaan satu warga negara Indonesia disebut dalam pernyataan perusahaan pemilik kapal Sembcorp Marine.
Sembcorp Marine memastikan kapal tunda yang tengelam adalah salah satu kapal milik anak perusahaannya Jurong Marine Services Pte Ltd.
Perusahaan telah memberitahukan pihak keluarga dan mengatur keberangkatan mereka ke Shanghai. Manajemen akan terus memberikan dukungan dan penghiburan serta informasi terbaru dari misi pencarian kepada keluarga, kata Sembcorp Marine.
Badan Keselamatan Maritim Tiongkok mengumumkan penundaan uji pelayaran di rute Yangtze Jiangsu untuk memastikan keamanan, terkait insiden di wilayah tersebut. Pengawasan dan inspeksi lalu lintas maritim juga akan ditingkatkan.
"Setelah berhasil ditemukan oleh tim SAR dan diidentifikasi, yang bersangkut dinyatakan meninggal dunia," ungkap Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai Faraiditto Suharyono kepada Antara di Beijing, Sabtu.
Ia mengemukakan seluruh korban dalam insiden itu telah berhasil diidentifikasi dan selesai pada pukul 19.00 waktu setempat. "Setelah seluruh proses identifikasi selesai pihak Pemerintah Provinsi Jiangsu, memperbolehkan wakil KJRI Shanghai untuk melihat korban tersebut," kata Faraiditto.
Terkait itu, pihaknya akan segera menyelesaikan seluruh proses administrasinya seraya menghubungi pihak keluarga korban, dan memulangkan jenazahnya ke Batam, tempat yang bersangkutan berasal, tambah dia.
Kapal berbendera Singapura, JMS Delta, sedang dalam pengujian di Jingjiang, Kota Taizhou, Provinsi Jiangsu, Kamis, (15/1) sekitar pukul 15 siang lalu. Dalam kapal terdapat 24-25 orang, termasuk pemilik kapal dan teknisi.
Delapan di antaranya warga negara asing. Terdiri atas empat warga Singapura, satu Indonesia, satu Malaysia, satu India dan seorang warga Jepang. Tiga orang berhasil diselamatkan, sisanya atau sekitar 22 baru saja ditemukan.
Beberapa orang dikabarkan terperangkap di kabin kapal. Tujuh atau delapan orang hilang, termasuk warga Singapura, India dan Jepang.
Kapal sepanjang 30 meter, berbobot 368 ton diproduksi oleh Anhui Bengbu Shenzhou Machinery Co Ltd pada Oktober. Menurut kantor berita Xinhua, perusahaan tidak melaporkan rute kapal atau rencana pengujian kepada otoritas pelabuhan.
Kementerian Luar Negeri Singapura telah memastikan terjadinya insiden tersebut. Sementara keberadaan satu warga negara Indonesia disebut dalam pernyataan perusahaan pemilik kapal Sembcorp Marine.
Sembcorp Marine memastikan kapal tunda yang tengelam adalah salah satu kapal milik anak perusahaannya Jurong Marine Services Pte Ltd.
Perusahaan telah memberitahukan pihak keluarga dan mengatur keberangkatan mereka ke Shanghai. Manajemen akan terus memberikan dukungan dan penghiburan serta informasi terbaru dari misi pencarian kepada keluarga, kata Sembcorp Marine.
Badan Keselamatan Maritim Tiongkok mengumumkan penundaan uji pelayaran di rute Yangtze Jiangsu untuk memastikan keamanan, terkait insiden di wilayah tersebut. Pengawasan dan inspeksi lalu lintas maritim juga akan ditingkatkan.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: