Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj
mengajak seluruh jajaran sivitas akademika Universita Negeri Jakarta agar meneladani sikap baik Nabi Muhammad SAW.

"Allah menutus Nabi Muhammad SAW ke dunia, antara lain untuk menyempurnakan prilaku manusia yang baik atau akhlahkul kharimah," kata Said Aqil Siroj saat memberikan tausiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nuurul Irfan kampusu UNJ, Rawamangan, Jumat.

Sikap baik Nabi, yaitu tablig (menyampaikan kebaikan) sidik (dapat dipercaya), amanat (jujur), fathanah (cerdas), sehingga sudah menjadi umat Islam untuk meneladani sifat dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, aman dan sejahatera.

Said juga mengatakan, pada Muktamar NU tahun 1936 para ulama NU telah memutuskan untuk membentuk negara kebangsaan yang pluralisme dan dilanjutkan para pendiri NKRI yang memproklamirkan negara kebangsaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang berazaskan Pancasila.

Dengan demikian, sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa sehingga NKRI harus tetap dipertahankan.

"NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah final bagi bangsa Indonesia. Dengan Pancasila, artinya masyarakat Indonesia diajak untukmenjaga keberagaman, seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yangtetap menghargai mereka yang non muslim," kata Said Aqil.

Oleh karena itu, dia mengajak generasi muda Indonesia untuk meneladani sikap, ucapan, dan tindakan Nabi Muhammad menjaga bingkai keberagaman itu.

Rektor UNJ Prof Dr Djaali menyatakan pihaknya terus menjaga lingkungan kampus agar tidak terjebak dalam gerakan radikal pada agama tertentu.

"Yang juga penting, memperkuat silaturahmi antarmahasiswa," katanya.

Rektor berjanji bahwa peringatan hari besar Islam akan terus ditingkatkan, mulai Maulid Nabi Muhammad, Israk Miraj dan Nuzulul Quran pada bulan Ramadhan, sehingga terwujud silaturahamim sesama Muslim di UNJ dalam meningkatkan kecerdasan spirual, emosional dan intelijensia.