Surabaya (ANTARA News) - Satu jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 teridentifikasi dari luka bekas operasi di sekitar perut setelah Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda kesulitan menggunakan cara primer karena kondisi jenazah yang kurang baik.

"Jenazah dengan label BO42 itu tidak bisa diidentifikasi menggunakan metode primer seperti kesamaan gigi, jari dan DNA. Namun pada metode sekunder ada kesamaan signifikan seperti bekas luka operasi pada perut korban," kata Kepala Tim DVI Kombespol dr Budiyono di Surabaya, Jumat.

Budiyono mengatakan, jenazah ini atas nama The Darmaji, laki-laki Warga Negara Indoneisia (WNI) dengan usia 67 tahun asal kota Malang, Jawa Timur.

Dia mengatakan, tambahan data lain yang memperkuat identitas jenazah adalah properti yang melekat pada korban, seperti kartu nama, E-KTP dan kartu nomer pokok wajib pajak (NPWP) serta nomor kartu kendaraan motor atas nama istri korban.

Budiyono mengaku tidak mudah memastikan identitas The Darmaji karena meski ada sejumlah properti pendukung namun harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

"Ada data yang signifikan setelah dilihat secara medis dan antropologis, didukung dengan data ante mortem dan post mortem. Ini artinya tim melakukan identifikasi secara berulang-ulang untuk memastikan identitas jenazah tersebut," katanya.

Dengan demikian sampai harin ini sudah 40 dari 48 jenazah yang teridentifikasi.