Berlin (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis mengatakan, dia ingin Yunani tetap di zona euro, 10 hari sebelum Pemilu sela Yunani yang kemungkinan akan dimenangkan oleh partai anti-penghematan.

"Saya ingin Yunani tetap di zona euro," kata Merkel, menurut petikan wawancara yang dirilis menjelang publikasi harian Frankfurter Allgemeine Zeitung edisi Jumat.

"Semua pekerjaan saya sehubungan dengan krisis zona euro bertujuan dan ditujukan memperkuat zona euro secara keseluruhan, dengan semua anggotanya, termasuk Yunani."

Banyak yang telah dicapai menuju tujuan ini, kata dia, menambahkan bahwa dasar untuk semua upaya Eropa selalu prinsip solidaritas sebagai imbalan atas upaya dan tanggung jawab individu.

"Prinsip ini terus berlaku bagi kita dalam kerja sama dengan setiap pemerintah Yunani," kata Merkel.

Partai sayap kiri radikal Syriza diperkirakan oleh banyak pengamat akan memenangkan pemilu awal pada 25 Januari.

Syriza ingin meninggalkan kebijakan penghematan yang diberlakukan oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional sebagai bagian dari program dana talangan (bailout) 240 miliar euro (282 miliar dolar AS) bagi negara itu.

Jerman, sebagai juru bayar untuk dana talangan zona euro, memelopori dorongan permintaan pemotongan belanja besar dalam pertukaran untuk bantuan apapun, bersikeras bahwa hanya disiplin anggaran yang menawarkan solusi jangka panjang krisis utang.

Awal bulan ini, mingguan berita Der Spiegel mengutip sumber yang dekat dengan pemerintah Jerman mengatakan, Merkel siap untuk membiarkan Yunani meninggalkan zona euro jika Yunani memilih pemerintah yang menghapus program penghematan saat ini.

Berlin tidak membantah laporan itu namun menekankan bahwa pemerintah ingin Yunani untuk tetap di zona euro dan itu tidak akan mengubah posisinya, demikian laporan AFP.

(Uu.A026)