PBB: wabah Ebola di Afrika Barat tampaknya menurun
16 Januari 2015 06:24 WIB
Konvoi tentara PBB melintas di dekat layar bertuliskan pesan peringatan tentang bahaya Ebola di sebuah jalan di Abidjan, Pantai Gading, Kamis (14/8). Wabah Ebola terburuk di dunia telah merenggut nyawa 1.069 orang dan diduga ada 1.975 kasus, yang mayoritas berada di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone, menurut laporan baru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hingga saat ini kasus Ebola belum tercatat di Pantai Gading. (REUTERS/Luc Gnago)
PBB (ANTARA News) - Wabah virus Ebola yang mematikan yang telah menewaskan lebih dari 8.400 korban di Afrika Barat tampaknya menurun, meskipun pertempuran untuk mengatasi penyakit ini belum berakhir, kata utusan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Ebola Kamis.
"Perubahan perilaku yang kita harapkan, bekerja untuk dan mengantisipasi penyakit itu, sekarang terjadi di mana-mana," kata Dr. David Nabarro kepada Reuters dalam satu wawancara.
"Fasilitas untuk mengobati orang tersedia di mana-mana," tambahnya.
"Tim pemakaman menyediakan jasa pemakaman yang aman dan bermartabat di mana-mana dan hasilnya adalah bahwa kita melihat awal dari wabah ini melambat," ujarnya.
(Uu.H-AK)
"Perubahan perilaku yang kita harapkan, bekerja untuk dan mengantisipasi penyakit itu, sekarang terjadi di mana-mana," kata Dr. David Nabarro kepada Reuters dalam satu wawancara.
"Fasilitas untuk mengobati orang tersedia di mana-mana," tambahnya.
"Tim pemakaman menyediakan jasa pemakaman yang aman dan bermartabat di mana-mana dan hasilnya adalah bahwa kita melihat awal dari wabah ini melambat," ujarnya.
(Uu.H-AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: