Dua kartunis Charlie Hebdo dimakamkan
15 Januari 2015 20:20 WIB
Presiden Perancis Francois Hollande menutup mata saat mengikuti upacara penghormatan nasional di Paris menyusul tragedi pembantaian mingguan Charlie Hebdo oleh dua ekstremis (REUTERS/Philippe Wojazer )
Paris (ANTARA News) - Dua kartunis beken Charlie Hebdo dikebumikan hari ini ketika edisi baru majalah satir pascapembantaian pekan lalu diterbitkan untuk kemudian memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Georges Wolinski (80) dan Bernard "Tignous" Verlhac (57) dibaringkan di tempat peristirahatan terakhirnya dalam pemakaman keluarga setelah mereka ditembak mati dua bersaudara teroris pekan lalu dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh Alqaeda itu.
Setelah penembakan yang menewaskan 12 orang itu, majalah Prancis itu menerbitkan edisi berjudul "penyintas" yang kemudian laku keras dengan terjual lebih dari lima juta kopi.
Antrean panjang untuk membeli majalah ini terjadi di seluruh penjuru Prancis hari ini, sementara mingguan ini sendiri dalam hitungan menit langsung habis.
"Charlie Hebdo hidup dan akan selalu hidup," kata Presiden Prancis Francois Hollande. "Anda boleh saja membunuh orang, tetapi Anda tak pernah bisa membunuh ide," sambung pemimpin Prancis ini.
Serangan ke Charlie Hebdo ini disusul oleh serangan ke satu pasar swalayan Yahudi oleh seseorang yang disebut berkoordinasi dengan Said dan Cherif Kouachi bersaudara yang menjadi pelaku pembantaian Charlie Hebdo yang menewaskan 17 orang, demikian AFP.
Georges Wolinski (80) dan Bernard "Tignous" Verlhac (57) dibaringkan di tempat peristirahatan terakhirnya dalam pemakaman keluarga setelah mereka ditembak mati dua bersaudara teroris pekan lalu dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh Alqaeda itu.
Setelah penembakan yang menewaskan 12 orang itu, majalah Prancis itu menerbitkan edisi berjudul "penyintas" yang kemudian laku keras dengan terjual lebih dari lima juta kopi.
Antrean panjang untuk membeli majalah ini terjadi di seluruh penjuru Prancis hari ini, sementara mingguan ini sendiri dalam hitungan menit langsung habis.
"Charlie Hebdo hidup dan akan selalu hidup," kata Presiden Prancis Francois Hollande. "Anda boleh saja membunuh orang, tetapi Anda tak pernah bisa membunuh ide," sambung pemimpin Prancis ini.
Serangan ke Charlie Hebdo ini disusul oleh serangan ke satu pasar swalayan Yahudi oleh seseorang yang disebut berkoordinasi dengan Said dan Cherif Kouachi bersaudara yang menjadi pelaku pembantaian Charlie Hebdo yang menewaskan 17 orang, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: