Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini M Soemarno menetapkan tiga pekerjaan rumah direksi baru PT Angkasa Pura II di bawah kepemimpinan Dirut Budi Karya Sumadi yaitu pelayanan, keamanan dan keandalan sistem penerbangan.

"Manajemen baru harus mampu meningkatkan keselamatan dan keamanan bandara, pengembangan bandara sebagai gerbang utama Indonesia sebagai refleksi kebudayaan nasional," kata Rini usai menetapkan Budi Karya Sumadi sebagai Dirut AP II periode 2015-2019 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Selain menunjuk Budi, menteri juga menetapkan lima nama direktur AP II yaitu Faik Fahmi, Djoko Murjatmodjo, Ituk Herarindri, Daan Achmat, Andra Y. Agussalam.

Rini meminta manajemen baru lebih kreatif memastikan hal-hal detil seperti kebersihan, kerapihan, keramahan dan keamanan bandara tidak lagi menjadi keluhan yang terus berulang.

Memburuknya pelayanan penumpang terkait dengan kelebihan kapasitas penumpang di sebagian besar bandara yang dikelola AP II menjadi dasar utama bagi manajemen untuk mempercepat revitalisasi atau pengembangan bandara baru.

Sementara itu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berpesan bahwa tugas penting direksi AP II adalah meningkatkan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta.

"AP II harus meningkatkan kualitas layanan, keamanan dan kenyamanan penumpang, termasuk dengan maskapai penerbangan," kata Jonan.

Manajemen juga harus meningkatkan kerjasama dengan semua pihak terkait, karena 50 persen lalu lintas penerbangan di Indonesia dan termasuk penerbangan ke luar negeri berada di bawah pengelolaan AP II.

Dirut AP II Budi Karya Sumadi menyatakan siap menjalani tugas yang diberikan pemegang saham AP II untuk membenahi pelayanan bandara.

"Dalam jangka pendek perbaikan layanan, keamanan dan kenyamanan pengguna jasa bandara menjadi kata kunci dalam mengelola bandara," ujarnya.

Keamanan dan keselamatan penerbangan juga menjadi penting agar perusahaan bisa berkembang menjadi perusahaan kelas dunia seperti diinginkan semua pihak, termasuk pemegang saham.