SAR Biak libatkan 20 kapal cari lima warga hilang
15 Januari 2015 00:02 WIB
Ilustrasi. Sejumlah warga suku Kamoro melakukan ritual adat di atas Kapal milik Badan SAR Nasional yang baru tiba di perairan Pelabuhan Poumako, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua, Kamis (17/3). Kapal dengan panjang 36 meter dan terbuat dari bahan fiber ini, menjadi salah satu tumpuan penyelamatan di laut Papua bagian selatan yang menjadi wilayah kerja SAR Timika. (ANTARA/Spedy Paereng)
Jayapura (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Supiori, Papua, AKBP Riyatan Anny mengatakan, pencarian lima warga yang diduga hilang pada Rabu (7/1) melibatkan 20 kapal.
"Kami bersama Tim SAR gabungan melibatkan 20 kapal untuk mencari lima warga yang dikabarkan hilang," kata Kapolres Supiori AKBP Riyatan Anny saat berada di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Ia mengemukakan, pencarian itu masih terus dilakukan dengan Tim SAR dan Angkatan Laut dari Biak dengan menyisir dari arah Biak Utara ke Biak Timur, hanya saja ombak di laut mencapai ketinggian empat meter sehingga pihaknya juga selalu menginstruksikan kepada tim terkait keselamatan diri.
"Kami terus siaga, mencari di berbagai titik yang diduga sebagai tempat mereka terbawah arus, tetapi cuaca kurang bersahabat, selain ombak yang tinggi, curah hujan juga menghalangi pencarian," katanya.
Ketika ditanya apa benar kabar yang berkembang apakah perahu yang berkekuatan 15 PK yang ditumpangi oleh lima warga itu memuat sejumlah material yang diduga melebihi dari kapasitas angkut.
Riyatan Anny membenarkan hal itu,"Dugaan kami di dalam perahu itu ada semen 10 sak dan gerobak yang diangkut, selain lima orang itu. Kemungkinan kelebihan muatan dan terjadi cuaca buruk di laut," katanya.
Sebelumnya, Badan SAR Biak memperluas rute pencarian lima warga yang hilang di Perairan Pulau Meosbepondi Distrik Supiori Barat, sejak Sabtu malam (10/1). "Kini kami meluaskan wilayah pencarian hingga 78 meter dari rute awal kapal berangkat yang dimulai sejak pukul 07.00 WIT," kata Kepala SAR Biak, Marsudi.
Ia menuturkan bahwa pencarian yang dilakukan pada hari ini belum membuahkan hasil namun, pihaknya terus berupaya sekuat tenaga terus menyisir rute perahu yang ditumpangi oleh kelima warga tersebut meskipun cuaca tidak mendukung dalam upaya pencarian.
"Kelima warga tersebut hilang pada Rabu (7/1), namun baru dilaporkan Jumat (9/1). Sekalipun demikian, kami langsung merespon dengan segera melakukan pencarian," katanya.
Kelima warga yang dilaporkan hilang itu, yakni Vince Kapitarau dan Melkias Kafiar yang berprofesi sebagai guru, Frans Kafiar (10) Mika Sawor dan Fredrik Kafiar sebagai motoris.
"Kami bersama Tim SAR gabungan melibatkan 20 kapal untuk mencari lima warga yang dikabarkan hilang," kata Kapolres Supiori AKBP Riyatan Anny saat berada di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Ia mengemukakan, pencarian itu masih terus dilakukan dengan Tim SAR dan Angkatan Laut dari Biak dengan menyisir dari arah Biak Utara ke Biak Timur, hanya saja ombak di laut mencapai ketinggian empat meter sehingga pihaknya juga selalu menginstruksikan kepada tim terkait keselamatan diri.
"Kami terus siaga, mencari di berbagai titik yang diduga sebagai tempat mereka terbawah arus, tetapi cuaca kurang bersahabat, selain ombak yang tinggi, curah hujan juga menghalangi pencarian," katanya.
Ketika ditanya apa benar kabar yang berkembang apakah perahu yang berkekuatan 15 PK yang ditumpangi oleh lima warga itu memuat sejumlah material yang diduga melebihi dari kapasitas angkut.
Riyatan Anny membenarkan hal itu,"Dugaan kami di dalam perahu itu ada semen 10 sak dan gerobak yang diangkut, selain lima orang itu. Kemungkinan kelebihan muatan dan terjadi cuaca buruk di laut," katanya.
Sebelumnya, Badan SAR Biak memperluas rute pencarian lima warga yang hilang di Perairan Pulau Meosbepondi Distrik Supiori Barat, sejak Sabtu malam (10/1). "Kini kami meluaskan wilayah pencarian hingga 78 meter dari rute awal kapal berangkat yang dimulai sejak pukul 07.00 WIT," kata Kepala SAR Biak, Marsudi.
Ia menuturkan bahwa pencarian yang dilakukan pada hari ini belum membuahkan hasil namun, pihaknya terus berupaya sekuat tenaga terus menyisir rute perahu yang ditumpangi oleh kelima warga tersebut meskipun cuaca tidak mendukung dalam upaya pencarian.
"Kelima warga tersebut hilang pada Rabu (7/1), namun baru dilaporkan Jumat (9/1). Sekalipun demikian, kami langsung merespon dengan segera melakukan pencarian," katanya.
Kelima warga yang dilaporkan hilang itu, yakni Vince Kapitarau dan Melkias Kafiar yang berprofesi sebagai guru, Frans Kafiar (10) Mika Sawor dan Fredrik Kafiar sebagai motoris.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: