Pariaman,Sumbar (ANTARA News) - Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota,Sumatera Barat akibat hujan lebat yang mengguyur kabupaten tersebut sejak Selasa (13/1) malam hingga Rabu (14/1).

"Curah hujan tinggi menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor," kata Kabid. Kedarurat dan Logistik BPBD Sumbar, R.Pagar Negara saat dihubungi dari Pariaman, Rabu.

Ia menjelaskan, untuk bencana banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota,

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, rumah warga yang rusak akibat banjir yakni di Nagari Harau, Kecamatan Harau dimana 8 kepala keluarga rumah mengalami rusak sedang, 10 Kepala Keluarga rusak ringan.

Kemudian Nagari Tarantang Kecamatan Harau 1 unit Sekolah Dasar diliburkan, , Jorong Air Putih Sari Lamak Kecamatan Harau sebanyak 20 Kepala Keluarga rumahnya alami rusak sedang, 5 kepala keluarga rumah rusak ringan.

"Dilaporkan tidak ada korban jiwa hanya rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir tersebut," ungkapnya.

Warga rumah akibat banjir tersebut terpaksa mengungsi di tempat saudaranya yang tidak terkena dampak banjir. "BPBD telah memberikan bantuan makanan kepada warga yang terkena dampak banjir tersebut," jelas R.Pagar Negara

Ia mengatakan, selain terjadi musibah bencana banjir, musibah tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota.

Tanah longsor terjadi di Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukitbarisan, dimana daerah Sungai Dadok amblasnya bahu jalan setinggi 4 meter dengan panjang 12,5 meter,"katanya.

"Kemudian tanah longsor terjadi di lokasi sekitar 300 meter hingga 400 meter sebelum kelok sembilan, selanjutnya longsor di Nagari Koto Lamo Kecamatan Kapur Sembilan mengakibatkan 1 buah jembatan, beberapa kepala keluarga terisolir akibat jembatan rusak tersebut," katanya.