Puan: raskin tetap disalurkan pada 2015
14 Januari 2015 21:41 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil (kedua kiri) bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (ketiga kanan), Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa (kiri) berbincang saat rapat koordinasi di Jakarta, Rabu (14/1). Rakor tersebut membahas program penyaluran raskin. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan program beras untuk rakyat miskin akan tetap disalurkan pada 2015.
"Akan disalurkan selama 12 bulan ke depan," kata Puan Maharani usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang keberlanjutan program beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah atau yang lebih dikenal sebagai beras untuk rakyat miskin (raskin) di Jakarta, Rabu.
Puan menambahkan sistem penyaluran raskin pada masa mendatang akan terus diperbaiki.
Hal tersebut bertujuan agar tidak ada laporan negatif dari masyarakat penerima program tersebut baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
"Diharapkan tidak ada laporan dari masyarakat penerima raskin bahwa beras yang mereka terima jumlahnya berkurang," katanya.
Puan mengatakan anggaran raskin pada tahun 2015 mencapai Rp18,8 triliun dengan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) sebanyak 15.530.897 jiwa.
Volume raskin yang diterima masyarakat penerima manfaat sebesar 15 kilogram per bulan dengan harga tebus sebesar Rp1.600 per kilogram.
Hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang PS Brojonegoro, Menteri Sosial Khofifah Indraparawangsa, Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Akan disalurkan selama 12 bulan ke depan," kata Puan Maharani usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang keberlanjutan program beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah atau yang lebih dikenal sebagai beras untuk rakyat miskin (raskin) di Jakarta, Rabu.
Puan menambahkan sistem penyaluran raskin pada masa mendatang akan terus diperbaiki.
Hal tersebut bertujuan agar tidak ada laporan negatif dari masyarakat penerima program tersebut baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
"Diharapkan tidak ada laporan dari masyarakat penerima raskin bahwa beras yang mereka terima jumlahnya berkurang," katanya.
Puan mengatakan anggaran raskin pada tahun 2015 mencapai Rp18,8 triliun dengan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) sebanyak 15.530.897 jiwa.
Volume raskin yang diterima masyarakat penerima manfaat sebesar 15 kilogram per bulan dengan harga tebus sebesar Rp1.600 per kilogram.
Hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang PS Brojonegoro, Menteri Sosial Khofifah Indraparawangsa, Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: