Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menyuarakan keprihatinan pada bangkitnya sentimen anti-Semitisme di Eropa dan Prancis setelah serangan ke supermarket Yahudi di Pari yang menewaskan empat orang Yahudi.
"Serangan kekerasan terhadap komunitas Yahudi di Prancis yang terjadi Jumat sore adalah yang terakhir dari serangkaian insiden sangat mengguncang di Eropa dan di seluruh dunia yang menunjukkan meningkatnya gelombang anti-Semitisme," kata Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough kepada sebuah Komite Yahudi Amerika di sebuah sinagog di Washington.
"Atas nama Presiden (Barack Obama) saya di sini menekankan solidaritas bangsa kami kepada rakyat Prancis dan komunitas Yahudi di Eropa, dan di seluruh dunia, mengutuk sekeras-kerasnya serangan kekerasan pekan lalu di pasar itu, dan mingguan satir Charlie Hebdo di mana 12 orang tewas. Termasuk seorang polisi wanita ditembak mati dalam insiden berkaitan, 17 orang kehilangan nyawanya dalam tiga hari pembantaian.
"Kami tidak akan goyah pada ketetapan hati kami untuk memerangi momok antisemitisme," tekan McDonough seraya menegaskan bahwa "dari lubuk hati presiden, Anda memegang komitmen saya bahwa kami akan mengobarkan peperangan ini tanpa henti dan bahu membahu."
Menyangkut penekanan Obama bahwa Prancis adalah sekutu lama Amerika Serikat, McDonough mengarahkan "kami bergandengan tangan dalam solidaritas bersama rakyat Prancis dan berbagi komitmen teguh kami pada nilai-nilai kebebasan, kebebasan berekspresi, koeksistensi dan kebebasan beragama yang dengan kejam dan bengis diserang di Paris pekan lalu."
Ada sekitar 4,5 - 5,7 juta warga Yahudi di AS yang adalah komunitas Yahudi terbesar di luar Israel, demikian AFP.
AS khawatir Eropa dijangkiti sentimen anti-Semit
14 Januari 2015 15:26 WIB
Presiden Amerika Serikat (REUTERS/Doug Mills/Pool )
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: