Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap menggelar kegiatan New Cities Summit 2015 untuk bertukar pengalaman dan informasi dengan negara-negara lain di dunia.

Kesiapan tersebut ditunjukkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov DKI dengan New Cities Foundation di Balai Kota DKI Jakarta.

"Melalui kegiatan itu, kita bisa saling bertukar informasi dan pengalaman selama melaksanakan pembangunan di negara kita masing-masing," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi kota-kota di seluruh dunia hampir selalu sama, di antaranya transportasi, sampah dan kebersihan, kesejahteraan penduduk dan lain-lain.

"Dengan digelarnya kegiatan itu di Jakarta, berarti kita tidak perlu lagi melakukan studi-studi banding ke luar negeri. Selain itu, kegiatan ini juga bisa sekaligus dimanfaatkan untuk promosi wisata," ujar Basuki.

Sementara itu, Ketua New Cities Foundation yang berasal dari Swiss, yaitu John Rossant menuturkan New Cities Summit 2015 yang akan digelar di Jakarta itu akan menjadi kegiatan yang pertama kali diselenggarakan di Asia.

"Asia dipilih karena banyak sekali negara-negara yang sedang melakukan kegiatan pembangunan, salah satunya Jakarta. Kami pun menilai Jakarta adalah salah satu kota yang paling dinamis dan paling cepat pertumbuhannya di dunia," tutur John.

Dia mengungkapkan dalam kegiatan yang rencananya akan digelar Juni 2015 itu, terdapat 50 negara yang berpartisipasi.

Sebelum Asia, sambung dia, New Cities Summit juga pernah diselenggarakan di beberapa kota lain di dunia, di antaranya Paris, Sao Paolo serta Dallas.

"Menurut saya, kegiatan New Cities Summit tahun ini bisa dimanfaatkan untuk menyoroti aset-aset yang dimiliki Kota Jakarta dan hal-hal positif lainnya," ungkap Basuki.