Atap lima ruang kelas di Karawang ambruk
13 Januari 2015 22:25 WIB
ilustrasi Bangunan Sekolah Rusak Puluhan murid kelas IV SD Negeri Batuhideung 4 belajar di ruang kelas yang tak berjendela dan bolong atapnya, di Kampung Cicadas Ds Batuhideung, Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang, Banten. (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman)
Karawang (ANTARA News) - Atap lima unit ruang kelas SMK Negeri I Karawang Barat di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ambruk hingga mengakibatkan sejumlah siswa mengalami luka-luka, Selasa.
Sejumlah siswa SMK Negeri I mengaku kaget saat mendengar suara gemuruh yang disusul dengan ambruknya atap ruang kelas di sekolahnya. Secara seketika, siswa langsung berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
"Kita semua panik, karena banyak yang berteriak minta tolong. Ruang kelas yang ambruk itu ditempati siswa kelas 2," kata Asep, seorang siswa SMKN I Karawang, Selasa.
Ia mengaku menyaksikan secara langsung, teman-temannya keluar dari ruang kelas yang ambruk dalam kondisi memprihatinkan. Mereka ada yang pakaiannya kotor dan ada pula yang sampai berdarah.
Kepala SMK Negeri I Karawang Barat Agus Rukmawan mengatakan, dari lima unit ruang kelas yang ambruk itu, tiga ruang kelas diantaranya sedang digunakan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan dua ruang kelas lainnya kosong, karena seluruh siswanya sedang menjalani kegiatan olah raga di luar ruangan.
Ia menyatakan, peristiwa ambruknya atap lima unit ruang kelas itu tidak menimbulkan korban jiwa. Untuk korban luka-luka terbilang sedikit.
Menurut dia, bangunan yang atapnya ambruk itu mulai dibangun pada November 2012 dan selesai Januari 2013. Anggaran pembangunannya bersumber dari dari bantuan Provinsi Jawa Barat.
Agus mengaku tidak mengetahui secara pasti perusahaan yang mengerjakan proyek pembangunan ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya. Tetapi ia memastikan pemenang tender proyek itu merupakan CV yang dipimpin Ketua LSM Kompak Mulyono.
Ia menyatakan peristiwa ambruknya lima unit ruang kelas itu telah disampaikan kepada kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan ruang kelas tersebut.
Pihak kontraktor diakuinya berjanji akan segera memperbaiki ruang kelas yang ambruk tersebut selama sebulan ke depan.
Sejumlah siswa SMK Negeri I mengaku kaget saat mendengar suara gemuruh yang disusul dengan ambruknya atap ruang kelas di sekolahnya. Secara seketika, siswa langsung berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
"Kita semua panik, karena banyak yang berteriak minta tolong. Ruang kelas yang ambruk itu ditempati siswa kelas 2," kata Asep, seorang siswa SMKN I Karawang, Selasa.
Ia mengaku menyaksikan secara langsung, teman-temannya keluar dari ruang kelas yang ambruk dalam kondisi memprihatinkan. Mereka ada yang pakaiannya kotor dan ada pula yang sampai berdarah.
Kepala SMK Negeri I Karawang Barat Agus Rukmawan mengatakan, dari lima unit ruang kelas yang ambruk itu, tiga ruang kelas diantaranya sedang digunakan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan dua ruang kelas lainnya kosong, karena seluruh siswanya sedang menjalani kegiatan olah raga di luar ruangan.
Ia menyatakan, peristiwa ambruknya atap lima unit ruang kelas itu tidak menimbulkan korban jiwa. Untuk korban luka-luka terbilang sedikit.
Menurut dia, bangunan yang atapnya ambruk itu mulai dibangun pada November 2012 dan selesai Januari 2013. Anggaran pembangunannya bersumber dari dari bantuan Provinsi Jawa Barat.
Agus mengaku tidak mengetahui secara pasti perusahaan yang mengerjakan proyek pembangunan ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya. Tetapi ia memastikan pemenang tender proyek itu merupakan CV yang dipimpin Ketua LSM Kompak Mulyono.
Ia menyatakan peristiwa ambruknya lima unit ruang kelas itu telah disampaikan kepada kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan ruang kelas tersebut.
Pihak kontraktor diakuinya berjanji akan segera memperbaiki ruang kelas yang ambruk tersebut selama sebulan ke depan.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: