Kairo (ANTARA News) - Majelis Ulama Mesir hari ini mengutuk rencana penerbitan kartun lain Nabi Muhammad dalam edisi terbaru majalah satir Prancis Charlie Hebdo sebagai provokatif.
"Tindakan ini adalah provokasi yang tidak bisa dibenarkan melawan perasaan 1,5 miliar warga muslim," kata otoritas muslim Mesir bernama Dar al-Ifta itu salam pernyataannya seperti dikutip AFP.
"Edisi (majalah) ini akan menimbulkan gelombang baru kebencian di Prancis dan masyarakat Barat. Apa yang sedang dilakukan majalah itu tidak menciptakan koeksistensi dan dialog budaya yang diinginkan kaum muslim," kata otoritas keagamaan Mesir itu.
Dar al-Ifta dikepalai oleh seorang mufti. Penasehat mufti, Ibrahim Negm, berkata kepada AFP bahwa otoritas muslim Mesir mengutuk serangan berdarah ke kantor majalah itu pekan lalu setelah menerbitkan satir mengenai Nabi Muhammad.
"Kami menyeru umat muslim tidak berpartisipasi dalam kekerasan. Kami mengutuk kekerasan dan menghormati kebebasan berpendapat. Namun di sisi lain haru memahami bahwa kami mencinta Rasulullah Muhammad SAW."
Ulama Mesir kecam kartun baru Nabi dari Charlie Hebdo
13 Januari 2015 21:07 WIB
Pria bersenjata menembak matti polisi yang terluka di trotoar dalam jarak dekat saat mereka meninggalkan kantor majalah satir mingguan Charlie Hebdo di Paris (REUTERS/Handout via Reuters TV)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: