Teroris Prancis ternyata sudah lama diincar AS
13 Januari 2015 16:40 WIB
Tentara Perancis berpatroli di dekat Menara Eiffel sebagai bagian dari rencana keamanan "Vigiprate" level tertinggi setelah tragedi penembakan kantor Charlie Hebdo di Paris, Senin (12/1). (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Washington (ANTARA News) - Seorang tersangka pembunuhan empat orang di sebuah supermarket di luar kota Paris pekan lalu ternyata sudah ada dalam daftar awas teroris Amerika Serikat, lapor CNN seperti dikutip AFP.
Amedy Coulibaly, yang disangka membawa sandera dan membantai empat pembelanja orang Yahudi di supermarket Hyper Cacher di timur kota Paris, sudah ada dalam database awas teroris milik AS, kata seorang penegak hukum kepada CNN.
Coulibaly telah lama masuk Terrorist Identities Datamart Environment (TIDE) yang di dalamnya ada sekitar satu juta nama. Coulibaly kemungkinan menerima dukungan dari pihak lain, termasuk dua bersaudara pelaku penembakan 12 orang di kantor pusat majalah satir Prancis Charlie Hebdo pekan lalu.
Kedua bersaudara, Cherif dan Said Kouachi, juga sudah bertahun-tahun ada pada daftar awas teroris Amerika Serikat.
Coulibaly menembak mati seorang polisi wanita di Montrouge dan mungkin menembak seorang lainnya di pinggiran kota Paris sebelum pengepungan berdarah di supermarket itu.
Dalam satu posting video online, Minggu, seorang pria yang mengenalkan dirinya Coulibaly mengaku bertanggung jawab atas serangan Montrouge atas nama Negara Islam Irak dan Suriah, dan dia menyatakan mengoordinasikan aksinya itu dengan Kouachi bersaudara.
Coulibaly dan kedua bersaudara yang menjadi pelaku pembantaian Charlie Hebdo dibunuh Jumat pekan lalu oleh polisi dalam akhir drama penyanderaan dua orang setelah tiga hari teror di jantung Prancis, demikian AFP.
Amedy Coulibaly, yang disangka membawa sandera dan membantai empat pembelanja orang Yahudi di supermarket Hyper Cacher di timur kota Paris, sudah ada dalam database awas teroris milik AS, kata seorang penegak hukum kepada CNN.
Coulibaly telah lama masuk Terrorist Identities Datamart Environment (TIDE) yang di dalamnya ada sekitar satu juta nama. Coulibaly kemungkinan menerima dukungan dari pihak lain, termasuk dua bersaudara pelaku penembakan 12 orang di kantor pusat majalah satir Prancis Charlie Hebdo pekan lalu.
Kedua bersaudara, Cherif dan Said Kouachi, juga sudah bertahun-tahun ada pada daftar awas teroris Amerika Serikat.
Coulibaly menembak mati seorang polisi wanita di Montrouge dan mungkin menembak seorang lainnya di pinggiran kota Paris sebelum pengepungan berdarah di supermarket itu.
Dalam satu posting video online, Minggu, seorang pria yang mengenalkan dirinya Coulibaly mengaku bertanggung jawab atas serangan Montrouge atas nama Negara Islam Irak dan Suriah, dan dia menyatakan mengoordinasikan aksinya itu dengan Kouachi bersaudara.
Coulibaly dan kedua bersaudara yang menjadi pelaku pembantaian Charlie Hebdo dibunuh Jumat pekan lalu oleh polisi dalam akhir drama penyanderaan dua orang setelah tiga hari teror di jantung Prancis, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: