Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah sebesar 28,76 poin atau 0,55 persen ke posisi 5.187,93, menyusul sebagian investor yang melakukan aksi ambil untung.

Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun sebesar 7,99 poin atau 0,89 persen ke posisi 890,83.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, mengatakan laju IHSG tertahan oleh aksi ambil untung pelaku pasar saham di tengah pergerakan bursa global yang bervariasi.

Kendati demikian, ia menilai penurunan indeks BEI pada awal pekan ini merupakan hal yang wajar sebelum kembali beranjak melanjutkan pola tren penguatannya menuju level batas atas ke 5.247 poin.

"Arah pergerakan indeks BEI dalam jangka pendek masih berada dalam jalur up trend, saat terjadi koreksi merupakan momen bagi investor untuk melakukan akumulasi beli," katanya.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan penurunan IHSG BEI cenderung terbatas, situasi itu dapat membuka peluang kenaikan pada perdagangan saham selanjutnya.

"Kami melihat penurunan IHSG ke arah bawah cukup terbatas, maka dapat dikatakan momentum naik masih terbuka. IHSG BEI diproyeksikan bergerak di kisaran level 5.165-5.251 poin pada besok (Selasa, 13/1)," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 216.679 kali dengan volume mencapai 4,77 miliar lembar saham senilai Rp4 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 107 saham, melemah 185 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 102 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 106,51 poin (0,45 persen) ke 24.026,46, indeks Bursa Nikkei naik 30,63 poin (0,18 persen) ke 17.197,73, dan Straits Times menguat 7,66 poin (0,20 persen) ke posisi 3.345,25.